REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menanggapi santai mengenai PDIP yang memilih jalan sebagai partai penyeimbang pemerintahan Prabowo-Gibran. Hinca menyebut Demokrat sudah punya pengalaman sebagai partai penyeimbang di era Presiden Jokowi.
"Itulah indahnya demokrasi. Penyeimbang adalah pilihan politik yang kita hormati," kata Hinca kepada Republika, Senin (4/8/2025).
Hinca mengungkapkan Partai Demokrat sudah melakoninya selama 10 tahun di era kepemimpinan Jokowi. Selama memegang posisi itu, Hinca mengaku Demokrat tetap dapat bermanfaat bagi bangsa.
"Kami sudah melakoni sikap politik sebagai penyeimbang, yang sudah baik kita dukung dan jaga terus, yang belum baik diperbaiki. Kami lakoni itu 10 tahun lamanya. Dan kami merasa juga memberikan sumbangan pemikiran membangun bangsa dan negara. Karena itu, sekali lagi kita hormati sikap politik penyeimbang hasil kongres PDIP di Bali kemarin," ujar Hinca.
Hinca juga menyinggung agar partai penyeimbang sebaiknya melakoni peran itu tanpa menimbulkan keriuhan. Hinca berharap PDIP dapat menjalankan fungsi penyeimbang sebagai bagian demokrasi.
"Kami lakoni dengan tenang dan elegan tanpa gaduh, itulah seni berpolitik demokrat yang mengusung fondasi utama memainkan peran bernegara dan bermasyarakat nasionalis religius," ujar Hinca.
Sebelumnya, Ketum PDIP terpilih Megawati Soekarnoputri menegaskan posisi partainya bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Megawati menempatkan partainya sebagai partai penyeimbang.
Hal itu dikatakan Megawati dalam pidatonya saat hari kedua kongres keenam PDIP di Badung, Bali pada Sabtu (2/8/2025). Megawati memilih tak beroposisi dengan pemerintah.
View this post on Instagram