Senin 04 Aug 2025 09:43 WIB

PDIP Jadi Partai Penyeimbang, Demokrat: Kami Sudah Melakoni Itu 10 Tahun

Demokrat harap PDIP bisa jalankan fungsi partai penyeimbang sebagai bagian demokrasi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kiri) menyambut kehadiran Sekretaris Jenderal PDIP periode 2019-2025 Hasto Kristiyanto (kanan) jelang penutupan Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025). Hasto Kristiyanto hadir saat penutupan Kongres ke-6 PDI Perjuangan setelah dibebaskan usai mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto yang disetujui oleh DPR pada Kamis (31/7).
Foto: ANTARA FOTO/Monang Sinaga
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kiri) menyambut kehadiran Sekretaris Jenderal PDIP periode 2019-2025 Hasto Kristiyanto (kanan) jelang penutupan Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025). Hasto Kristiyanto hadir saat penutupan Kongres ke-6 PDI Perjuangan setelah dibebaskan usai mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto yang disetujui oleh DPR pada Kamis (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menanggapi santai mengenai PDIP yang memilih jalan sebagai partai penyeimbang pemerintahan Prabowo-Gibran.  Hinca menyebut Demokrat sudah punya pengalaman sebagai partai penyeimbang di era Presiden Jokowi.

"Itulah indahnya demokrasi. Penyeimbang adalah pilihan politik yang kita hormati," kata Hinca kepada Republika, Senin (4/8/2025).

Baca Juga

Hinca mengungkapkan Partai Demokrat sudah melakoninya selama 10 tahun di era kepemimpinan Jokowi. Selama memegang posisi itu, Hinca mengaku Demokrat tetap dapat bermanfaat bagi bangsa.

"Kami sudah melakoni sikap politik sebagai penyeimbang, yang sudah baik kita dukung dan jaga terus, yang belum baik diperbaiki. Kami lakoni itu 10 tahun lamanya. Dan kami merasa juga memberikan sumbangan pemikiran membangun bangsa dan negara. Karena itu, sekali lagi kita hormati sikap politik penyeimbang hasil kongres PDIP di Bali kemarin," ujar Hinca.

Hinca juga menyinggung agar partai penyeimbang sebaiknya melakoni peran itu tanpa menimbulkan keriuhan. Hinca berharap PDIP dapat menjalankan fungsi penyeimbang sebagai bagian demokrasi.

"Kami lakoni dengan tenang dan elegan tanpa gaduh, itulah seni berpolitik demokrat yang mengusung fondasi utama memainkan peran bernegara dan bermasyarakat nasionalis religius," ujar Hinca.

Sebelumnya, Ketum PDIP terpilih Megawati Soekarnoputri menegaskan posisi partainya bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Megawati menempatkan partainya sebagai partai penyeimbang.

Hal itu dikatakan Megawati dalam pidatonya saat hari kedua kongres keenam PDIP di Badung, Bali pada Sabtu (2/8/2025). Megawati memilih tak beroposisi dengan pemerintah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement