Senin 17 Jun 2019 14:44 WIB

Pendakian Rinjani Bangkitkan Pariwisata Lombok

Pembukaan jalur pendakian akan mengundang banyak wisatawan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).
Foto: dok. Balai TNGR
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) I Gusti Lanang Patra mengapresiasi kembali dibukanya jalur pendakian Gunung Rinjani. Menurut Lanang, pembukaan jalur pendakian berdampak positif bagi pemulihan sektor pariwisata, terutama para industri perhotelan di Lombok.

"Dibukanya kembali jalur pendakian itu sangat positif buat kami di hotel karena itu salah satu destinasi yang terkenal, tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," ujar Lanang di Mataram, NTB, Senin (17/6).

Lanang meyakini pembukaan jalur pendakian  akan mengundang banyak wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) datang kembali ke Lombok. Lanang menyampaikan, pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani merupakan harapan para pelaku wisata di Lombok, terutama pelaku usaha wisata yang berada di Sembalun, Lombok Timur; dan Senaru, Lombok Utara, yang menjadi dua pintu utama jalur pendakian Gunung Rinjani.

"Selama ini kasihan hotel, bungalow, homestay, porter di sana yang sudah tertimpa musibah gempa kan jalur pendakian ditutup," kata Lanang.

Lanang menilai pembukaan kembali jalur pendakian akan menghidupkan kembali gairah sektor pariwisata di Sembalun dan Senaru. Meski begitu, lanjut Lanang, okupansi penginapan di dua lokasi tersebut tidak langsung meningkat signifikan, melainkan akan merangkak naik secara bertahap.

PHRI NTB, kata Lanang, juga mengimbau tempat penginapan di Sembalun dan Senaru mengedepankan sosialisasi mitigasi bencana dengan membuat jalur dan titik kumpul evakuasi saat keadaan darurat.

"Pelaku usaha wisata di sana tentu sudah punya pengalaman cara evakuasi selamatkan diri dan tamu.  Berbeda dengan dulu kan tidak pernah kebayang ada gempa besar," ucap Lanang.

Jalur Pendakian Gunung Rinjani telah kembali dibuka pada Jumat (14/6). Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sebagai dampak akibat gempa yang melanda Pulau Lombok pada tahun lalu.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Rinjani sudah diputuskan berdasarkan hasil rapat bersama dengan pemerintah daerah hingga para pelaku wisata. Sebelumnya, kata Sudiyono, tim gabungan juga telah melakukan lebih dari lima kali survei lapangan untuk mengecek kondisi jalur pendakian.

"Semoga dengan dibuka kembali, aktivitas perekonomian masyarakat bisa kembali pulih," ujar Sudiyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement