Selasa 11 Jun 2019 22:38 WIB

Dalam Sehari, Dua Kebakaran Lahan Terjadi di Cirebon

Dinas Damkar Kabupaten Cirebon menyebut dalam sehari terjadi dua kali kebakaran lahan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kebakaran lahan (ilustrasi)
Foto: Antara/Ronny Muharman
Kebakaran lahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON --  Kepala Seksi Tanggap Darurat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Eno Sujana meminta warga lebih waspada terhadap potensi kebakaran apalagi di musim Kemarau. Ia beralasan kobaran api bisa saja terjadi seperti pada Selasa (11/6), terjadi dua peristiwa kebakaran.

‘’Potensi kebakaran paling tinggi terjadi pada lahan kosong yang rumputnya mengering,’’ ujar dia.

Eno menyebutkan, dua peristiwa kebakaran yang ditangani petugas Damkar Kabupaten Cirebon pada hari ini salah satunya menimpa lahan di salah satu bahu jalur Tol Kanci-Pejagan, tepatnya KM 231. Di lokasi itu, api melahap sekitar satu hektare lahan yang ditumbuhi ilalang.

Api bahkan sempat merembet ke lokasi SUTET. Beruntung, petugas dengan cepat berhasil memadamkannya.

Eno mengaku belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun, peristiwa itu diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengendara yang melintas di jalan tol tersebut.

Selain itu, peristiwa kebakaran lainnya pada hari ini juga terjadi di ladang tebu di perbatasan Desa Japura Bakti, Mertapada dan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Sedikitnya 1,5 hektare lahan di lokasi itu yang terbakar si jago merah.

Kebakaran itu sempat meresahkan warga yang tinggal di Perumahan Japura Bakti. Mereka khawatir api akan merembet ke pemukiman mereka. Namun, petugas pemadam yang dibantu warga berhasil memadamkan api, yang diduga akibat oknum warga yang membakar sampah.

Eno pun mengimbau warga untuk lebih waspada dan hati-hati dengan potensi terjadinya kebakaran. Pasalnya, di musim kemarau seperti sekarang, potensi kebakaran akan lebih besar.

‘’Jangan buang puntung rokok dan bakar sampah sembarang. Setelah menyalakan api, pastikan api benar-benar sudah padam atau mati saat meninggalkannya,’’ tandas Eno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement