Selasa 11 Jun 2019 17:01 WIB

Warga Mengantre Untuk Mencoba LRT Jakarta

Warga antusias mencoba LRT dengab mengantre di stasiun.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Muhammad Subarkah
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- LRT Jakarta kembali melakukan uji coba publik. Uji coba publik ini dilakukan dari 11 Juni sampai 22 Juni 2019. Sehingga warga bisa mencoba LRT Jakarta gratis. Hari ini, (11/6) merupakan hari pertama dilakukan uji coba publik. Warga rela mengantre di loket tiket stasiun untuk mencoba LRT Jakarta.

Salah satu warga dari Tanjung Priok, Darsono (49 tahun), mengatakan, baru pertama kali mencoba LRT Jakarta. Sebab, ia dan keluarganya masih menikmati suasana liburan lebaran. Sehingga ia bersama keluarganya penasaran ingin naik LRT Jakarta.

“Saya naik mobil kesini, mobil saya parkir di rumah makan sederhana. Dekat kok. Ya ini tujuannya bolak balik saja. Ternyata nyaman yah. Cuma kok tinggi banget yah,” ucapnya.

Darsono mengaku lebih suka naik MRT daripada LRT. Sebab, MRT jalurnya kebanyakan di bawah sedangkan LRT semua jalurnya berada di atas. “Kadang takut gitu sudah tua juga saya, tapi suaranya rada berisik juga ya. Mesin LRT nya,” ujarnya di dalam kereta menuju stasiun Velodrome.

Kemudian, warga lainnya, seorang pria bernama Bagas Ainun (20 tahun), mengatakan, LRT Jakarta ini bagus apalagi petugasnya ramah dan profesional. Kecepatannya juga hanya 10 menit sekali keretanya bakal datang.

“Canggih si. Saya tadi naik dari stasiun Velodhrome ke Boulevard Utara memang benar hanya 10 menit. Di Boulevard Utara ini kan dekat juga dengan Mall Kelapa Gading. Kalau tidak naik LRT dari rumah saya bisa setengah jam ke Kelapa Gading,” ucapnya.

Menurutnya, jika LRT Jakarta diperpanjang sampai ke Pusat kota serta terintegrasi dengan halte Transjakarta. Ia akan sering menggunakan LRT Jakarta. Selain, menghemat waktu juga menghemat tenaga untuk mencapai tujuan.

Lain halnya, seorang wanita berkerudung sedang mengabadikan momen dengan kamera di LRT Jakarta dengan temannya. Ia bernama Sofia (22 tahun), mengatakan, di dalam gerbong LRT Jakarta sudah ada petunjuk digital yang informatif. Namun, ia menyayangkan cuma ada dua gerbong.

“Saya tidak tahu si tujuannya apa cuma dua gerbong. Kan nanti banyak juga yang ikut uji coba publik apalagi weekend. Itu antisipasinya mau gimana kalau penuh banget. Sayang banget si,” ucapnya di stasiun Boulevard Utara.

Namun, tidak hanya itu ia juga tidak habis pikir sistem market tiket uji coba publik LRT ini tidak memanfaatkan barcode yang ada di e-tiket. Padahal, barcode itu bisa memudahkan warga untuk langsung scan barcode dan langsung bisa masuk untuk naik LRT Jakarta.

“Pas tadi nunjukin e-tiket malah ngisi formulir kedatangan juga. Barcode yang ada di e-tiket tidak berguna gitu ga si. Padahalkan itu lebih mudah. Entah tidak ada mesin scannya apa bagaimana tidak mengerti,” ujarnya saat menunjukan e-tiketnya di telepon genggamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement