Jumat 07 Jun 2019 16:32 WIB

Gubernur Pastikan Bangun Kembali Rumah Bentrokan Buton

Gubernur sudah memerintahkan pendataan jumlah rumah yang terbakar akibat bentrokan.

Seorang warga berada di bangkai dua unit sepeda motornya yang terbakar didalam rumahnya pasca keributan antar pemuda di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019).
Foto: Antara/Emil
Seorang warga berada di bangkai dua unit sepeda motornya yang terbakar didalam rumahnya pasca keributan antar pemuda di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi memastikan akan membangun kembali rumah-rumah warga yang terbakar akibat bentrok antara desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo di Kabupaten Buton. Gubernur telah mengerahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Sosial (Dinsos), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI-Polri untuk mendata jumlah rumah yang terbakar akibat bentrokan.

"Kami akan mengirim tim, membangun kembali rumah yang rusak. Kami kebetulan ada bantuan untuk pembangunan rumah di desa-desa," kata Ali Mazi seperti diinformasikan oleh Plt Kadis Kominfo Sultra, Saefullah, ketika dihubungi dari Kendari, Jumat (7/6).

Baca Juga

Ali Mazi mengatakan masyarakat tak perlu khawatir soal tempat tinggal, dirinya sebagai Gubernur Sultra mengaku bertanggung jawab. "Warga tidak perlu ragu dan khawatir yang tidak ada tempat tinggal. Saya sebagai gubernur bertanggung jawab akan segera merealisasikan pembangunan rumah-rumah yang sudah terbakar," tegas Ali Mazi.

Ia mengimbau kepada masyarakat Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya agar menjaga situasi, harmonisasi, dan keamanan. Apalagi, saat ini masih momen Lebaran Idul fitri. "Saatnya kita saling maaf-memaafkan. Ini saatnya membangun kampung kita menjadi kampung yang maju. Janganlah masalah-masalah kecil menjadi besar," ujarnya.

Gubernur yang telah menjabat selama dua periode ini juga mengimbau kepada warga desa-desa tetangga di Buton agar tidak terprovokasi dan memperkeruh suasana. "Saya berharap desa-desa tetangga agar menjaga situasi, tidak memperkeruh keadaan. Ini kampung milik kita, jangan kita terprovokasi dengan orang yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, ada 2 warga meninggal dunia akibat bentrok, dan puluhan lainnya luka luka. Ada sekitar 87 rumah, satu mobil pikap, dan satu motor ikut dibakar massa. Sekitar 600 warga di dua desa yang terlibat bentrok juga mengungsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement