Senin 27 May 2019 17:31 WIB

Polisi Selidiki Kematian Seorang Ibu di Kediri

Ibu diduga korban pembunuhan bernama Endang Widyawati yang berusia 42 tahun

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menyelidiki kematian seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Korban bernama Endang Widyawati yang berusia 42 tahun diduga menjadi korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Ambuka Yudha Hardi Putra mengatakan korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Di tubuhnya ditemukan tiga luka sayat yakni di bagian leher, pinggang kanan dan kiri, serta tangan sebelah kiri tepatnya di sela jari kelingking dan jari manis.

Baca Juga

"Sementara kami meyakini pasti pembunuhan karena yang bersangkutan ada luka ditimbulkan kemungkinan dari benda tajam," katanya di Kediri, Senin (27/5).

Ambuka mengatakan hingga kini polisi masih mendalami kasus ini termasuk mencari pelaku. Polisi belum bisa menentukan pelaku yang sebenarnya karena masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.

"Pelaku belum bisa dipastikan secara pasti dan ini masih sangat dini. Jadi kami masih kumpulkan keterangan saksi dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat untuk mengetahui keseharian korban dan siapa yang kemungkinan berhubungan baik dengan korban," tutur dia.

Ia mengatakan untuk sementara polisi masih meminta keterangan dari adik korban yang pertama kali membuka pintu rumah korban. Sedangkan suami korban hingga kini belum bisa dihubungi.

"Di rumah ini korban tinggal dengan suami dan anak. Kalau suaminya dari keterangan tadi masih bekerja dan anaknya sekolah. Jadi kami intensif memeriksa orang yang terdekat di antaranya yang pertama kali masuk," ucap Ambuka.

Jenazah Endang ditemukan pertama kali oleh adiknya yang sengaja datang ke rumah korban. Saat itu, kedua adik korban sempat bertemu dengan suaminya, AZ, yang terlihat tergesa-gesa keluar rumah menggendarai sepeda motor. AZ sempat mengatakan bahwa semua pintu rumah dikunci.

Kedua adik korban juga sempat berkeliling rumah dan melihat ada sepeda motor yang biasanya digunakan korban diparkir di garasi rumah. Secara spontan, mereka memanggil korban dari luar rumah namun tidak ada tanggapan.

Karena curiga, keduanya dibantu warga sekitar sepakat masuk rumah secara paksa dengan mencongkel pintu jendela menggunakan alat seadanya. Ketika berhasil, korban sudah tergeletak di lantai kamar bersimbah darah dengan luka sobek di bagian leher. Setelah dicek ternyata Endang sudah meninggal dunia.

Sukamto, salah seorang perangkat di desa itu mengatakan rumah tangga Endang dan suaminya sering tidak akur. Bahkan, ia pernah mendengar bahwa suaminya cemburu dan sempat menjebak istri sendiri dengan nomor asing dan ditanggapi oleh istrinya.

"Kemungkinan ada masalah keluarga. Yang pasti tidak kondusif keluarga itu sudah lama," kata dia.

Ia mengatakan suami korban adalah sosok yang pendiam. Namun terkait dengan masalah sebenarnya ia tidak mengetahui. Sukamto hanya menegaskan korban ditemukan di lantai ada luka di bagian leher dan sampai sekarang suami korban juga belum diketahui keberadaannya.

Sementara itu, kejadian itu juga mengundang reaksi para tetangga. Mereka berkerumun di rumah korban. Jenazah kini dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi sedangkan rumah korban diberi garis polisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement