Jumat 24 May 2019 21:01 WIB

ICMI Minta Bentuk Tim Investigasi Terkait Tragedi 22 Mei

ICMI menilai, tim investigasi perlu adanya sehingga masyarakat mendapat kejelasan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua umum ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), Jimly Asshidiqie
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Ketua umum ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), Jimly Asshidiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan, kedamaian, dan ketertiban pasca-pengumuman hasil pemilihan umum (pemilu). ICMI juga mengajak seluruh masyarakat mengawal proses hukum yang berlangsung.

“Pemilu adalah rutinitas per lima tahun. Kita harus melihat jauh ke depan bahwa kepentingan bangsa dan negara, serta persatuan dan kesatuan, jauh lebih penting dari urusan perebutan jabatan dan kekuasaan sesaat,” kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, Jumat (24/5).

Baca Juga

Dia juga meminta Mahkamah Konstitusi (MK) agar dapat memutuskan perkara secara independen, jujur, dan adil, terutama yang mengenai perkara pemilu.

Selain itu, pihaknya menyayangkan adanya kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Maka dari itu, upaya-upaya para tokoh bangsa untuk meredakan ketegangan diapresiasinya sebagai langkah menemukan solusi-solusi terbaik demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

“Terhadap tragedi 21-22 Mei yang menelan korban jiwa dan luka-luka, perlu segera dibentuk tim investigasi sehingga masyarakat mendapat penjelasan dan pemahaman utuh tentang kejadian sebenarnya,” kata mantan ketua MK itu.

ICMI mengharapkan kejadian yang menelan korban jiwa tidak terulang lagi. Dia juga meminta kepada pihak keamanan terutama TNI dan Polri untuk tetap setia menjaga rakyat dan selalu mengambil posisi netral. Dia meminta aparat untuk menghindari tindakan represif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement