Kamis 23 May 2019 01:30 WIB

Kericuhan di Bawaslu Berlanjut Hingga Tengah Malam

Aparat keamanan membentuk formasi pertahanan dengan tameng di Bawaslu.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
Demonstran terluka akibat gas air mata saat terlibat bentrok dengan aparat pada aksi unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Demonstran terluka akibat gas air mata saat terlibat bentrok dengan aparat pada aksi unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat keamanan yang melakukan pengamanan di sekitar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat masih menembakkan air ke arah Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Massa masih menembakkan petasan dan melempar molotov ke arah aparat keamanan.

Pantauan Republika.co.id, hingga pukul 23.30 WIB, suara ledakan petasan kembang api masih berbunyi. Massa berada di Jalan Wahid Hasyim menuju ke arah Jalan Sabang, Jakarta Pusat, dan sekitarnya. Tembakan petasan kembang api dan lemparan molotov masih terlihat.

Baca Juga

Selain menembakkan air ke arah massa, aparat keamanan membentuk formasi pertahanan dengan menggunakan tameng mereka. Di samping itu, tak sedikit aparat keamanan yang beristirahat. Mereka merebahkan badan di sisi Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Tameng-tameng tergeletak tak jauh dari badan mereka.

Aparat keamanan yang beristirahat pun terlihat di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Mereka bersandar di trotoar jalan di sekitar Bundaran HI. Selain itu, suara sirine ambulans terdengar di sekitar Bawaslu dan daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 00.00 WIB, terdengar suara berisik di dalam wilayah Mal Sarinah. Terlihat beberapa oknum yang diamankan oleh aparat keamanan. Beberapa di antara mereka dibawa menggunakan ambulans setelahnya. Kemudian, suara berisik kembali terdengar di Jalan Thamrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement