REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Syadzily mengatakan, Golkar memperoleh jumlah kursi DPR terbesar kedua di Pemilu 2019. Golkar berada di posisi kedua, meski perolehan suara kalah dengan Gerindra.
"Soal perolehan pemilu legislatif, Alhamdulillah Partai Golkar berada dalam urutan kedua perolehan kursi DPR RI," kata Ace dihubungi di Jakarta, Selasa (21/5).
Ia mengatakan, dalam pemilu legislatif yang dilihat adalah konversinya ke dalam kursi di DPR. Menurutnya, selisih perolehan kursi DPR antara Partai Golkar dengan Partai Gerindra cukup jauh, yakni tujuh kursi.
"Dalam pemilihan legislatif, tentu yang dilihat adalah perolehan kursinya karena kursi di DPR RI lah yang menjadi barometer perolehan pemilu legislatif," kata dia.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan hasil konversi perolehan suara menjadi kursi di DPR RI, Partai Golkar memperoleh 85 kursi, di bawah PDI Perjuangan yang memperoleh 129 kursi.
Sementara Partai Gerindra di urutan ketiga dengan perolehan kursi sebanyak 78 kursi."Tentu raihan ini patut mendapatkan apresiasi. Di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto, Partai Golkar dapat bertahan pada urutan kedua di parlemen," kata dia.
Dia menekankan dengan raihan kursi di DPR tersebut, Partai Golkar berhasil mematahkan prediksi berbagai pihak yang sempat memperkirakan Golkar akan turun secara drastis.
"Hal ini bisa kita lihat dari hasil semua survei oleh lembaga-lembaga survei yang kredibel menyatakan bahwa suara untuk Golkar akan turun besar sampai satu digit, bahkan ada yang menyebut sampai dikisaran 6-9 persen," kata dia.