Ahad 12 May 2019 21:42 WIB

10 Tahanan Rutan Siak Masih Dinyatakan Kabur

Petugas masih menyelidiki siapa aktor di balik kerusuhan yang terjadi di rutan itu.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah narapidana berada di dekat puing bangunan Rutan yang hangus terbakar pasca kerusuhan di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (11/5/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Sejumlah narapidana berada di dekat puing bangunan Rutan yang hangus terbakar pasca kerusuhan di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (11/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh warga binaan masih dalam pengejaran setelah dinyatakan kabur pasca-insiden pembakaran rumah tahanan (rutan) Siak, Riau, Sabtu (11/5). Kepala Humas Dirjen Pemasyarakatan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkkumham) Ade Kusmanto mengatakan, saat ini tim investigasi gabungan, masih menyelidiki penyebab utama aksi pembakaran. Juga menyelidiki siapa aktor di balik kerusuhan yang terjadi di rutan tersebut.

Yang pasti kata Ade, saat ini Rutan Siak sudah tak berwujud. Ruang perkantoran dan sel-sel warga binaan di lokasi tersebut, sudah roboh lantaran hangus terbakar. Para tahanan dan warga binaan, saat ini sudah dipindahkan ke tujuh lapas dan rutan terdekat yang ada di wilayah hukum Riau. Termasuk warga binaan narkotika, yang disinyalir menjadi pemicu utama kerusuhan dan pembakaran.

Baca Juga

Ade mengatakan, setelah aksi kerusuhan dan pembakaran, penghuni Rutan Siak direlokasi ke Rutan Pekanbaru, Lapas Pekanbaru, Lapas Bangkinang, Lapas Bengkalis, Rutan Dumai, dan Lapas Khusus Perempuan di Pekanbaru. “Ke depannya, sedang dipersiapkan lembaga pemasyarakatan khusus narkotika di Rumbai, untuk menampung warga binaan narkoba yang ada di rutan Siak,” kata Ade dalam rilis resmi yang diterima Republika.co.id, pada Ahad (12/5).

Di Rutan Siak ada sekitar 648 warga binaan. Jumlah tersebut, melebihi kapasitas bangunan yang sebetulnya cuma mampu menampung 128 orang tahanan.

Rutan Siak, dihuni kebanyakan para tahanan narkoba. Para tahanan tersebut, mengamuk dan nekat membakar Rutan Siak di Riau, pada Ahad (12/5) dini hari. Narkoba diduga menjadi pemicu aksi pembakaran tersebut.

Berawal dari temuan narkoba di blok perempuan saat petugas melakukan razia. Tak senang dengan aksi petugas, para tahanan nekat melawan dengan menjebol pintu sel-sel tahanan, dan membakar rutan.

Tak ada korban jiwa dalam kerusuhan tersebut. Namun dipastikan Rutan Siak, beserta ruang perkantorannya, dan juga masjid ludes terbakar.

“Berdasarkan informasi dari kepala rutan Siak, kejadian bermula dari ditemukannya narkoba jenis sabu dalam lipatan baju warga binaan berinisial Y di blok wanita,” kata Ade, Ahad (12/5). Dari temuan tersebut razia narkoba oleh petugas, menemukan tiga warga binaan yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Yakni, IM, Z, dan D. Ketiga tahanan tersebut, selanjutnya diperiksa sampai dini hari, Ahad (12/5) sekitar pukul 00.35 WIB. Selepas itu petugas menjebloskan ketiganya ke ruang hunian dengan pengawalan dan penjagaan khusus.

Pada pukul 01.10 WIB, sekelompok tahanan lain melakukan perlawanan kepada petugas. Yaitu dengan menjebol pintu blok sel tahanan. Kerusuhan pun tak terelakkan dan berujung dengan aksi pembakaran.

Aksi pembakaran tersebut, membuat 35 tahanan berhasil kabur. Tetapi sampai Ahad (12/5) sore, kata Ade, tercatat 25 warga binaan yang kabur berhasil ditangkap, dan sebagian sukarela menyerahkan diri ke petugas kepolisian. Sementara 10 lainnya, sampai sekarang dalam pengejaran. Ia pun mengimbau agar para tahanan yang belum menyerahkan diri, sukarela kembali menyerahkan diri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement