Selasa 07 May 2019 00:45 WIB

Hamas: Kian Keras Israel, Kian Kuat Respons Palestina

Israel perlu menghentikan serangan untuk menciptakan situasi tenang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Asap membubung tinggi akibat serangan roket Israel ke Kota Gaza
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Asap membubung tinggi akibat serangan roket Israel ke Kota Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin kelompak Hamas, Ismail Haniyah menyatakan kian 'gila' militer Israel menyerang warga sipil di Gaza semakin kuat pula Palestina dalam menyikapi serangan tersebut. Menurut dia, militer Israel perlu menghentikan serangannya untuk menciptakan situasi yang tenang.

"Kami menekankan bahwa semakin parah serangan Israel terhadap warga sipil Palestina, respons Palestina semakin kuat. Keadaan ini dapat dipulihkan jika Israel menghentikan agresi militernya di Jalur Gaza dan melakukan gencatan senjata," kata dia dilansir Anadolu Agency, Senin (6/5).

Baca Juga

Haniyah mengatakan sebetulnya warga sipil Palestina yang terkepung di Jalur Gaza selama lebih dari 12 tahun hanya menuntut hak-hak dasar mereka sebagaimana landasan hukum dan konvensi internasional. Namun, Israel terus menekan wilayah pendudukan Gaza.

Sejak Sabtu (4/5) lalu waktu setempat, 25 warga Palestina, termasuk dua wanita hamil dan dua bayi, menjadi martir dan lebih dari 100 lainnya terluka oleh serangan udara Israel. Meningkatnya, ketegangan di Gaza dimulai ketika empat warga Palestina menjadi martir termasuk remaja, dan 51 lainnya terluka pada Jumat (3/5).

Warga-warga sipil Palestina menjadi martir saat tentara Israel menyerang titik-titik yang berafiliasi dengan Hamas. Tak hanya itu, militer Israel secara terpisah juga menyerang sebuah demonstrasi menentang pendudukan selama 10 tahun dan pengepungan atas jalur Gaza.

Pihak Israel mengklaim, pengunjuk rasa melewati batas yang diizinkan dan membawa balon udara berisi bahan peledak. Atas aksi militer Israel itu, dua prajurit penjaga perbatasan dari Israel ditembak dan mengalami luka-luka pada hari yang sama.

Militer Israel kemudian membalasnya kembali dengan melakukan serangan udara yang membuat dua petempur sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, tewas pada Jumat (3/5) malam. Serangan udara itu dibalas lagi oleh kelompok Jihad Islam dengan meluncurkan ratusan roket pada Sabtu (4/5).

Kebanyakan roket-roket itu dihalau program pertahanan udara Israel. Walau demikian, serangan roket itu berhasil mencapai Kiryat Gat dan melukai seorang perempuan berusia 80 tahun. Sementara itu, seorang pria Israel berusia 58 tahun juga meninggal oleh serangan roket di Ashkelon.

Militer Israel kembali bergerak dengan pesawat tempur dan kapal perangnya. Mereka terus menargetkan Jalur Gaza sejak Sabtu (4/5) malam hingga Ahad (5/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement