Senin 06 May 2019 14:02 WIB

PKS Tanggapi Pertemuan AHY dengan Jokowi

Kabar menyeberangnya Demokrat menguat setelah AHY bertemu Jokowi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan pihaknya menghormati langkah pertemuan yang dilakukan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Capres Pejawat Joko Widodo. Ia membiarkan rakyat menilai sendiri sikap Demokrat ini.

"Kita menghormati pilihan politik dari siapa pun. AHY atau siapa saja, mereka buat keputusan politik kemudian mereka melakukan manuver apanpun, itu adalah hak masing-masing parpol. Rakyat akan mencatat manuver ini apa maknanya," kata Hidayat di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (6/5).

Baca Juga

Hidayat  yang juga Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan, partainya akan tetap istiqomah di barisan pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. PKS yang meraup kursi sebanyak 8 persen di Senayan berdasarkan hasil hitung cepat Pileg 2019 akan tetap melakukan konsolidasi dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"PKS tetap bersama Prabowo, kami akan tetap konsolidasi dengan koalisi Pak Prabowo, secara bertanggung jawab, mengawal seluruh perolehan suara agar mendapat hasil terbaik yang kami harapkan, yaitu 2019 Prabowo dan Sandiaga jadi Presiden dan Wakil Presiden," kata Hidayat menegaskan.

Seperti diketahui, kabar menyeberangnya Demokrat ke Kubu 01 kian menguat setelah AHY bertemu Jokowi. Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkap, satu poin pertemuan adalah terkait sikap Partai Demokrat setelah pengumuman kemenangan Pilpres pada 22 Mei 2019 mendatang.

"Pak Jokowi ingin dengar pendapat Partai Demokrat kalau tanggal 22 KPU mengumumkan pemenang kira-kira bagaimana sikap Politik Partai Demokrat menyikapinya, apa menerima atau tidak," kata Ferdinand di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (4/5).

AHY menemui Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (2/5) sore. Ini adalah kehadiran AHY kedua di Istana setelah Maret tahun 2018 lalu. AHY-Jokowi menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 20 menit.

Setelah menemui Jokowi, AHY mengaku kedatangannya untuk memenuhi undangan Jokowi. Selain itu, AHY membawa amanah dari sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyampaikan salam kepada Jokowi.

"Saya menyampaikan salam hormat dari Pak SBY dan Bu Ani. Karena, tadi pagi saya sempat berkomunikasi yang intinya adalah sampaikan salam hormat kepada Bapak Presiden," kata AHY di Istana Merdeka, Kamis (2/5) sore.

Selain menyampaikan salam dari Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, AHY juga mengaku kedatangannya untuk menegaskan posisi Demokrat yang ingin bersama-sama melihat bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement