Senin 06 May 2019 11:35 WIB

Ramadhan, Dinsos Kota Bandung Gencarkan Operasi Gepeng

Ada 32 titik yang terpetakan rawan menjadi tempat beroperasinya gepeng.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tukang minta-minta atau pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara
Tukang minta-minta atau pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sosial kota Bandung menggencarkan operasi  gelandang pengemis (gepeng). Kota Bandung menjadi ladang menjanjikan bagi para gelandang pengemis meminta-minta, terutama saat bulan Ramadhan. Data dari Dinas Sosial Kota Bandung bahkan menyebutkan ada peningkatan jumlah gepeng saat Ramadhan sekitar 20-30 persen.

Kepala Dinsos Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan mengantisipasi maraknya gepeng di jalan, pihaknya akan mengintensifkan operasi selama Ramadhan. Operasi penjangkauan ini juga bekerjasama dengan Satpol PP dan unsur kewilayahan.

Baca Juga

"Kami saat ini akan masif melakukam operasi PMKS terutama gelandangan dan pengemis. Satpol termasuk kewilayahan kita akan lakukan operasi terus," kata Tono saat dihubungi, Senin (6/5).

Tono mengatakan ada 32 titik yang terpetakan rawan menjadi tempat beroperasinya gepeng. Di antaranya di Jalan Pasteur, Pasir Koja, Laswi, hingga Cibeureum. Menurutnya mereka biasa meminta-minta di sekitar lampu merah dan pinggir jalan.

Tentu hal ini, kata dia, melanggar aturan karena dinilai mengganggu ketertiban pengguna jalan. Sesuai dengan Perda 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban, kebersihan dan keindahan (K3). Tak hanya di sekitar jalanan, pihaknya juga akan intensif beroperasi di sekitar stasiun. Menurutnya stasiun menjadi titik kedatangan yang cukup masif daru para gepeng ke Kota Bandung.

"Saya nanti juga mau memantau biasanya Sabtu dan Minggu sore di Stasiun Kiaracondong diturun-turunkan. Karena banyak juga yang dari luar Kota Bandung, dari Jawa. Pernah kami menangkap ada 30 orang secara bergerombol datang untuk mengemis akhirnya kami pulangkan lagi. Untuk ini kami akan bekerjasama dengan Disdukcapil," tuturnya.

Ia mengatakan untuk mendukung giat ini, maka pihaknya akan membentuk tim terpadu dalam penjangkauan. Sehingga akan lebih efektif tidak hanya dari sisi penjangkauan tapi juga sanksi yang bisa diberikan.

"Kita buat tim terpadu dengan Satpol PP untuk sanksi, Disdukcapil untuk memantau identitas, juga Disnaker untuk bisa memberikan pelatihan kalau misalnya masuk di pembinaan. Ini akan terus dilakukan selama Ramadhan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement