Jumat 03 May 2019 19:53 WIB

Dua Tanggul Jebol Perparah Banjir di Gresik

Wilayah banjir di Gresik semakin meluas akibat dua tanggul jebol.

Red: Nur Aini
Ilustrasi banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Dua tanggul yang jebol, yakni tanggul sungai Kali Lamong di Desa Pandu, Kecamatan Cermedan tanggul di Desa Cermen, Kedamean, semakin memperparah banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (3/5).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso Sagito mengatakan, wilayah terdampak banjir semakin meluas akibat tanggul jebol. Selain melanda sejumlah desa di Kecamatan Cerme, banjir menggenangi hingga Kecamatan Kedamean dan merendam sebanyak 178 rumah dan jalan lingkungan dengan ketinggian air 70 sampai 150 centimeter.

Baca Juga

"Arus lalu lintas macet total karena Jalan Raya Cerme Kidul Raya dan Jalan Raya Boboh tergenang air dengan ketinggian 20 sampai 30 centimeter," katanya dikonfirmasi di Gresik, Jumat (3/5).

Sedangkan jumlah desa yang terendam banjir di Kecamatan Cerme ada 10 titik, Kecamatan Menganti 5 desa, Kecamatan Benjeng 6 desa, serta Kecamatan Balongpanggang ada 7 desa.

"Di sebagian titik air sudah mulai surut salah satunya di wilayah Kecamatan Benjeng, dan di Kecamatan Balongpanggang, genangan air sejatinya juga sudah mulai surut sejak pukul 00.00 dini hari. Namun tadi pagi kembali terjadi genangan sekitar 20 centimeter yang terpantau sampai siang," katanya.

Sesuai data BPBD Gresik, wilayah terdampak banjir semakin meluas menjadi lima kecamatan, antara lain di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kedamean.

Kondisi terkini untuk genangan air di Desa Sedapurklagen, Benjeng sudah surut. Adapun di wilayah Kecamatan Balongpanggang, tercatat empat desa yang sudah mulai surut, di antaranya Desa Dapet, Desa Karangsemanding, Desa Sekarputih, dan Desa Pucung.

Sementara untuk genangan paling parah ada di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, dan posisi air berada di jalan poros desa menggenang antara 30 sampai 758 centimeter.

Tarso mengatakan, pihaknya telah berupaya mendirikan dapur umum di Balai Desa Iker-iker Geger dan Balai Desa Munggugianti, tujuannya untuk mendistribusikan makanan kepada warga terdampak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement