Kamis 02 May 2019 17:21 WIB

Harga Tiket Pesawat Kerek Inflasi di Kota Malang

Bulan ini, pemda diminta waspadai potensi inflasi dari bahan pangan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tiket pesawat naik
Foto: republika
Tiket pesawat naik

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo mengungkapkan, inflasi di wilayahnya masih didominasi harga tiket pesawat. Kondisi ini serupa dengan inflasi yang diperoleh Kota Malang pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan data BPS, inflasi Kota Malang meningkat dari 0,36 menjadi 0,44 persen. Sementara harga tiket pesawat mengalami kenaikan sebesar 11,58 persen. "Artinya ikut andil (inflasi) 0,3099 persen," kata Sunaryo kepada wartawan di Kantor BPS Kota Malang, Sukun, Kamis (2/5).

Baca Juga

Di bulan sebelumnya, harga tiket pesawat melonjak hingga 14,12 persen. Hal ini berarti ikut andil menyumbang inflasi sekitar 0,3324 persen. Kota Malang memeroleh inflasi sebesar 0,36 persen di Maret 2019.

Menurut Sunaryo, masalah harga pesawat ini memang tidak bisa diatur oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Kendali maupun kebijakan berada di tangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Untuk itu, Sunaryo lebih menyarankan agar pemda konsentrasi dalam menghadapi kenaikan harga di sepanjang Mei ini.

Menurut Sunaryo, Mei memiliki tren kenaikan inflasi di tahun lalu. Semula hanya 0,14 persen lalu meningkat hingga 0,29 persen. "Tahun sebelumnya sudah separuh bulan puasa, separuhnya lagi tidak tapi sudah beri kenaikan. Dan kini satu bulan penuh puasa, ini yang perlu diwaspadai," jelas Sunaryo.

Sunaryo menyarankan, agar pemda lebih fokus mewaspadai kenaikan harga pangan. Pasalnya, harga-harga komoditas tersebut acap menaik di Ramadhan dan lebaran. Selain itu, harga tersebut juga lebih bisa dikendalikan dibandingkan pesawat.

Untuk informasi, bawang putih berada pada posisi kedua sebagai penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang. Pangan ini mengalami kenaikan sebesar 31,13 persen dengan andil inflasi 0,1369 persen. Kemudian bawang merah pun juga mengalami hal serupa dengan lonjakan hingga 25,45 persen.

"Ada juga cabai merah, telur ayam ras dan tomat sayur," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengklaim sudah mengantisipasi segala kemungkinan kenaikan maupun penurunan harga komoditas menjelang Ramadhan. Menurut Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Malang, Wahyu Setianto, timnya akan terus memantau harga semua komoditas di pasar.

"Kalau ada gejolak kenaikan, kita segera mencari penyebabnya dulu. Kalau penyebabnya karena kelangkaan barang di pasar, kita adakan operasi pasar," kata Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement