REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional di Tenis Indoor Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu Prabowo memberikan sambutan berapi-api mengenai keadilan dan kesejahteraan kaum buruh.
Di sela-sela sambutannya, Prabowo memutar pidato Sutomo lebih dikenal dengan sapaan akrab Bung Tomo. Prabowo mengaku setiap dirinya merasa ragu dan khawatir selalu memutar pidato Bung Tomo tersebut.
Prabowo menegaskan lebih baik hancur daripada harus dijajah. "Setiap saya ragu-ragu setiap saya rasa merasa khawatir saya selalu putarkan pidato bung Tomo mungkin sudah saya seratus kali dan setiap saat saya terharu merdeka atau mati," tegas Prabowo, Rabu (1/5).
Prabowo mengatakan, Bung Tomo seolah-olah bicara dari langit untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa yang benar pasti menang. Sebab, kata Prabowo, yang maha kuasa selalu berada pihak yang benar.
"Kalau saudara masih ingin dengar saya selalu hindari kekerasan tetapi kalau bersatu tidak ada kekuatan yang bisa melawan kekuatan rakyat Indonesia," kata dia.
Pidato Bung Tomo tersebut penyemangat arek-arek Suroboyo untuk bangkit melawan, dan tidak gentar oleh serangan 30.000 pasukan Inggris yang dilengkapi dengan senjata canggih. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang kemudian dijadikan sebagai hari pahlawan. (Ali Mansur)