Ahad 28 Apr 2019 10:03 WIB

Gerakan Indonesia Bersih Bertujuan Kurangi Sampah Plastik

Menko Luhut menekankan bahaya mikroplastik jika tertelan ibu hamil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan tentang Gerakan Indonesia Bersih (GIB), di area CFD Bunderan HI, Jakarta, Ahad (28/4).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan tentang Gerakan Indonesia Bersih (GIB), di area CFD Bunderan HI, Jakarta, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih. Salah satu tujuannya adalah mengurangi dampak buruk sampah plastik.

Peluncuran tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan di area hari bebas berkendara (CFD) Jakarta, Ahad (28/4), yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, penyanyi Titik Puspa dan tokoh lainnya.

Baca Juga

"Gerakan Indonesia Bersih ini adalah gerakan kita bersama. Sampah adalah musuh kita bersama, karena itu tanggung jawab kita semua untuk menjaga Indonesia bersih. Apalagi program pengelolaan sampah menjadi program pemerintah yang sangat penting yang harus dilakukan oleh semua pihak," katanya.

Selain itu, ia menekankan bahaya mikroplastik apabila tertelan ibu hamil dan berpotensi melahirkan anak yang stunting. "Masalah plastik ini kalau tidak dipecahkan akan meruak generasi bangsa, sampah plastik di laut itu bisa terurai menjadi mikroplastik dan kalau tertelan ikan, ikan dimakan oleh kita, terutama ibu melahirkan anaknya bisa stunting atau kerdil," katanya.

Di Jakarta , Luhut menyebutkan, terdapat sedikitnya 8.000 ton sampah per hari. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat mengurangi penggunaan plastik, terutama yang sekali pakai (single use). Warga disarankan membawa tempat makanan atau minuman sendiri ke manapun.

Dia juga akan memasukan pemahaman lingkungan seperti ini ke kurikulum sekolah, baik itu dari TK, SD hingga SMP. "Kita kembangkan kurikulum untuk menyangkut masalah kebersihan ini," katanya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan mengkoordinasikan di setiap sektor darat, laut, udara dan kereta api terkait sampah ini. "Terutama di laut ini, saya akan koordinasikan. Laut sebelumnya dilihat sebagai belakang, tempat pembuangan, tapi marilah kita peduli untuk tidak membuang sampah ke laut," katanya.

Dia juga mengingatkan masyarakat memperhatikan kebersihan sekitar dan mengampanyekan mudik tanpa sampah plastik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement