Jumat 26 Apr 2019 15:52 WIB

Kelelahan, Petugas KPPS dan Polisi di Sukabumi Dirawat

Biaya layanan kesehatan untuk petugas pemilu ditanggung pemerintah.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk ketua KPPS di TPS 38 Kelurahan/Kecamatan Karangtengah, Kota Sukabumi, Ajuk Marzuky (51) di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi Rabu (24/4) siang. Petugas KPPS tersebut jatuh sakit karena kelelahan setelah pencoblosan 17 April lalu
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk ketua KPPS di TPS 38 Kelurahan/Kecamatan Karangtengah, Kota Sukabumi, Ajuk Marzuky (51) di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi Rabu (24/4) siang. Petugas KPPS tersebut jatuh sakit karena kelelahan setelah pencoblosan 17 April lalu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak tiga orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu anggota polisi di Kota Sukabumi dirawat di rumah sakit. Mereka jatuh sakit karena kelelahan setelah bertugas menyelenggarakan pemilu 2019.

Hal ini terungkap ketika Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk para pejuang demokrasi itu di sejumlah rumah sakit, Jumat (26/4). Kedatangan wali kota untuk menunjukkan perhatian dari Pemerintah Kota Sukabumi terhadap mereka yang telah bertugas secara optimal dalam pemilu 2019.

Baca Juga

Dari data yang dihimpun, di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi terdapat seorang petugas KPPS Selly Wagiani yang dirawat. Sementara di RS Hermina terdapat petugas KPPS Iwan Sutisna (52), yang bertugas di TPS 5 Kelurahan/Kecamatan Baros.

Selanjutnya Suhendi Anwar (43), petugas KPPS di TPS 23 Cikondang Kecamatan Citamiang yang mendapatkan penanganan medis di RS Kartika Kasih. Terakhir di RS Ridho Galih tempat dirawatnya Brigadir Shandy petugas Sat Sabhara Polres Sukabumi Kota yang bertugas mengamankan pemilu.

''Kami menjamin pelayanan kesehatan terhadap petugas KPPS maupun aparat pengamanan yang sakit,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Upaya tersebut sebagai bentuk pelayanan yang terbaik kepada mereka yang telah bertugas dalam proses demokrasi.

Fahmi menuturkan, biaya layanan kesehatan untuk petugas KPPS dan PPK serta petugas pengamanan ditanggung pemerintah. Sehingga mereka tidak perlu khawatir dengan masalah pembiayaan.

Dalam kunjungannya wali kota memberikan motivasi agar petugas KPPS bisa segera sembuh dari penyakitnya. Fahmi menerangkan, pemkot juga memberikan layanan kesehatan sejak Minggu (21/4) di titik-titik lokasi rekapitulasi suara di tingkat PPK.

Di mana di setiap titik disiapkan ambulans dan dua tenaga medis yang bertugas pagi hingga malam. Mereka nantinya melakukan pengecekan kesehatan terhadap kondisi kesehatan para petugas KPPS dan PPK.

Salah seorang petugas KPPS yang dirawat Iwan Sutisna mengatakan, ia mengalami kelelahan setelah bertugas menyelenggarakan pemilu. ''Setelah proses pencoblosan dan penghitungan, saya kelelahan dan jatuh sakit,'' imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement