REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin mengklaim kemenangan di Jawa Tengah (Jateng) dan Sulawesi Utara (Sulut). Deklarasi kemenangan dilakukan mengacu pada data hitung manual TKN dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta hitung cepat lembaga survei.
"Semua di 35 kabupaten kami menang tidak ada satu pun kabupaten di Jawa Tengah yang kami kalah," kata Direktur Saksi TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Lukman Edy di Jakarta, Kamis (25/4).
Lukman mengungkapkan, hitungan perolehan suara hasil dari real count setiap hari didapatkan setelah mengumpulkan C1 dari saksi-saksi TKN tersebar di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, data kemenangan hitungan di war room TKN di Jateng sejauh ini sudah masuk kurang lebih 8.789.000 suara atau 32,51 persen.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, pasangan calon (paslon) 01 mendapatkan suara 75,51 persen di Jateng. Angka itu meninggalkan perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 24,12 persen.
"Angka itu kira-kira tidak jauh berbeda dibanding real count KPU," kata Lukman lagi.
Hasil hitung manual KPU hingga pukul 17.45 WIB, Jokowi-Maruf mendulang 76,98 persen suara di Jateng. Sedangkan, lawan politik mereka hanya mendapatkan suara sebesar 23,02 persen. Total suara masuk 36,85 persen dari 42.537 TPS dari total TPS sebanyak 115.407.
Dalam kesempatan itu, Lukman sekaligus membantah klaim kemenangan yang disebarkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) terkait kemenangan Prabowo-Sandi di daerah tersebut. Lukman mengatakan, TKN telah melakukan pelacakan secara mendalam berdasarkan perhitungan kubu oposisi.
Lukman mengungkapkan, BPN telah melakukan kebohongan dengan mengklaim jika calon presiden (capres) pejawat di Jateng hanya sebesar 35,10 persen. Sementara, capres penantang memperoleh suara 64,90 persen.
Lukman menegaskan, BPN hanya mengambil data pada 105 TPS dari 135.391 TPS yang ada. Itu juga, Lukman melanjutkan, TPS yang hanya dimenangi oleh paslon 02 dan menihilkan data dimana suara mereka mengalami kekalahan.
"Jadi ternyata apa yang mereka sampaikan kemenangan 64 persen itu kalau kita sisir dan kita bongkar di Jawa Tengah itu bohong belaka," katanya.