Senin 22 Apr 2019 02:00 WIB

Relawan Jokowi Gelar Syukuran di Rumah Aspirasi

Relawan Jokowi-Maruf menggelar syukuran atas kemenangan di hitung cepat.

Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo (kanan) dan Maruf Amin (kiri) (ilustrasi)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo (kanan) dan Maruf Amin (kiri) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elemen-eleman relawan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin, menggelar syukuran di Rumah Aspirasi Jokowi-Amin di Jakarta, Ahad (21/4). Syukuran digelar untuk merayakan kemenangan Jokowi-Maruf versi hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, sambil menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat lembaga-lembaga survei, Jokowi-Maruf Amin unggul dengan selisih sekitar 10 persen atas Prabowo-Sandi. Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Maruf Amin Michael Umbas mengatakan tidak ada salahnya relawan merayakan kemenangan itu.

"Kami tetap harus menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Namun, tentu tak ada salahnya kami mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa," katanya.

"Dalam acara syukuran, kami memanjatkan doa yang dipimpin tokoh-tokoh lintas agama. Kami merayakan kemenangan ini dengan penuh sukacita," ucapnya menambahkan.

Umbas melanjutkan, perjuangan memenangkan Jokowi-Amin bukanlah jalan mudah. Selama masa kampanye 23 September 2018 hingga 13April 2019, relawan bersama TKN harus berjuang melawan fitnah, hoaks dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pasangan Jokowi-Maruf Amin.

"Namun berkat rahmat Tuhan, kami berhasil melalui itu. Para relawan dan rakyat yang mencintai Jokowi-Amin, sedikit pun tak gentar. Peluh lelah terbayar lunas, Jokowi-Amin menang, ekspresi rakyat pun tak terbendung," ujarnya.

Saat ini, ia menambahkan relawan akan menunggu dan mengawal proses penghitungan di KPU. Relawan Rumah Aspirasi Jokowi-Maruf Amin pun tidak akan terpengaruh dengan klaim-klaim kemenangan pihak lawan, serta tudingan banyaknya kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement