Jumat 19 Apr 2019 15:39 WIB

Prabowo: Lembaga Survei Pindah Antartika, Bohongi Penguin

Prabowo menuding lembaga survei bohong.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto disambut pendukungnya saat tiba di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/4).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto disambut pendukungnya saat tiba di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengklaim kemenangannya di Rumah Kertanegara, Jumat (19/4). Dalam pidatonya, Prabowo kembali mengaku tidak mempercayai hitung cepat (quick count) lembaga survei.

Prabowo meminta agar para relawan, simpatisan, dan para pendukungnya tidak lengah untuk tetap mengawal formulir C1 pleno dan jaga di kecamatan-kecamatan. Ia mewanti-wanti agar mereka tidak percaya terhadap lembaga survei. Apalagi, menurutnya, saat ini rakyat pun sudah tidak bisa dan tidak ingin dibohongi karena sudah sadar. 

Baca Juga

"Hai tukang bohong-bohong rakyat tidak percaya, mungkin kalian harus pindah negara lain. Mungkin bisa pindah ke Antartika, kalian bisa bohongi burung-burung penguin," kata Prabowo Subianto.

Prabowo mengklaim kemenangannya di depan mata. Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada para relawan dan simpatisan yang telah berjuang memenangkan pasangan calon Prabowo-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. 

"Alhamdulillah Kemenangan secara sudah di depan mata kita. Walaupun berbagai macam cobaan, ancaman intimidasi," ujar Prabowo saat menyapa ratusan pendukung di depan kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).

Kendati demikian, Prabowo meminta agar para pendukungnya tidak terprovokasi. Sebab, kata Prabowo, ada pihak yang menuding bahwa pihaknya memiliki niat-niat yang aneh. 

"Kita hormati kejujuran, keadilan, dan kebenaran, manakala ada upaya teranga-terangan merobek-robek hak rakyat, kami tidak diterima," kata Prabowo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement