REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan banjir besar pada Selasa (26/3) di tiga kecamatan, yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah sampai saat ini masih merendam permukiman warga. Diperkirakan, banjir sudah berlangsung hampir satu bulan.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan, banjir di permukiman warga disebabkan hujan deras dan luapan Sungai Citarum. Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 10 cm hingga yang terdalam 1,5 meter.
"Banjir besar sampai ketinggian dua meter lebih. Sekarang paling tinggi 1,5 meter. Beberapa titik sebelumnya sempat surut," ujar Sudrajat, Jumat (19/4).
Sudrajat mengungkapkan, ketinggian banjir yang paling parah berada di Kampung Cigosol di Kelurahan Andir, Baleendah, dan Kampung Bojong Asih di Desa Dayeuhkolot. Sedangkan, akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran-Baleendah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Menurut Sudrajat, saat ini korban banjir masih ada yang mengungsi di tempat pengungsian di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Jumlahnya, katanya, mencapai 700 lebih kepala keluarga atau 2.000 lebih jiwa.
Sudrajat meyatakan, pihaknya terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap korban banjir di pengungsian dan yang memilih bertahan di loteng rumah masing-masing. Sementara itu, bantuan diberikan sesuai kebutuhan di pengungsian.
Sudrajat menambahkan, jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut mencapai 13 ribu lebih kepala keluarga dan mencapai sekitar 30 ribu jiwa.