Kamis 18 Apr 2019 20:02 WIB

Beda Hasil, PAN Bakal Tuntut Lembaga Survei

PAN berkali-kali diprediksikan tidak lolos ke parlemen oleh sejumlah lembaga survei.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay (kanan)
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu partai yang berpotensi melenggang ke parlemen berdasarkan perolehan suara pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Sebelumnya, PAN juga sebagai salah satu partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen dari hasil sigi beberapa lembaga survei. Bahkan PAN berkali-kali diprediksikan tidak lolos ke parlemen oleh sejumlah lembaga survei.

Dengan adanya perbedaan hasil yang sangat signifikan antara hasil survei dengan kenyataannya, PAN bakal menuntut lembaga survei secara moral akademik. "Kami tentu menuntut secara moral akademik pada lembaga-lembaga survei yang selama ini atas apa yang mereka lakukan. Karena apa yang mereka lakukan sebelumnya selalu mendiskreditkan kami dan jelas itu merugikan kami," ujar Wakil Sekjend DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/4).

Baca Juga

Saleh mengatakan, tidak menutup kemungkinan rilis hasil survei yang menunjukkan PAN tidak lolos parlemen dijadikan sebagai opini publik. Akhirnya dapat memengaruhi konstituen dan pendukung PAN. Maka saat inilah, Saleh mengatakan, momen yang tepat bagi lembaga survei tersebut untuk mempertanggungjawabkan kepada pihaknya.

"Harus dibuat penjelasan kepada kami sejelas-jelasnya, apa yang terjadi sebetulnya. Kenapa kok rilis apa yang dilakukan mereka selama ini," tuturnya.

Kendati demikian, saat ini pihaknya merasa senang atas hasil sementara perolehan suara Pileg 2019. Menurut hasil quick count Litbang Kompas, PAN memperoleh 6,62 persen suara dari total 92,8 persen suara yang sudah masuk. Namun, Saleh optimistis bahwa PAN bisa meraih hasil yang lebih tinggi pada penghitungan akhir nanti.

"Kita merasa senang karena hasil ini berbeda jauh dari prediksi oleh lembaga-lembaga survei. Kami yakin hasilnya yang dirilis sekarang ini akan lebih tinggi pada hasil sebenarnya saat perhitungan nanti," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement