Kamis 18 Apr 2019 17:49 WIB

Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Lawang Diperkirakan Rp 9 M

Kebakaran di Pasar Lawang terjadi pada Rabu.

Lantai dua Pasar Lawang di Kabupaten Malang telah dilalap api, Rabu malam (17/4).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Lantai dua Pasar Lawang di Kabupaten Malang telah dilalap api, Rabu malam (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengelola Pasar Lawang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, memperkirakan total kerugian akibat kebakaran mencapai sembilan miliar rupiah. Api menghanguskan kurang lebih 500 lapak dan kios yang terbakar pada Rabu (17/4),

Kepala Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sigit Sugiarto, mengatakan kerugian tersebut masih dalam angka perkiraan karena belum dilakukan perhitungan secara pasti. Saat ini, kondisi di Pasar Lawang sudah mulai kondusif, namun tetap berada dalam pengawasan dari pihak pemadam kebakaran.

Baca Juga

"Pihak pengelola Pasar lawang sedang berupaya untuk melakukan pendataan dari para pedagang yang menjadi korban kebakaran tersebut," ungkap Sigit di Malang, Kamis.

Sigit mengimbau pedagang yang menjadi korban kebakaran segera melaporkan kepada pihak pengelola pasar. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah tempat usaha yang terbakar mencapai ratusan, meliputi kurang lebih 328 lapak atau los, 174 kios, dan tujuh unit toko. Secara keseluruhan, total jumlah pedagang yang ada di Pasar Lawang mencapai 1.400 pedagang.

Kebakaran yang terjadi di blok selatan Pasar Lawang, yang diduga berasal dari blok F dan blok I. Mayoritas pedagang di blok tersebut menjual kain, pakaian jadi, tas, plastik, dan mebel.

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya berupaya untuk melakukan pembasahan area kebakaran. Hal tersebut dilakukan karena ada potensi bara api yang tersimpan di bawah rerutuhan, kendati di permukaan sudah terlihat padam.

Diharapkan, proses pemadaman bisa tuntas pada Kamis (18/4), sehingga bisa segera dilakukan pendataan secara mendetil terkait dengan total kerugian yang timbul akibat kebakaran tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement