Kamis 25 Feb 2016 17:32 WIB

Indonesia Rugi Rp 221 Triliun Akibat Kebakaran Hutan 2015

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Kebakaran hutan
Foto: Henky Mohari/Antara
Kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Bank melakukan analisis dan kalkulasi perkiraan kerugian kebakaran hutan dan lahan Indonesia pada 2015. Seperti diketahui, Indonesia mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serempak di delapan provinsi sehingga mengakibatkan kerugian multisektor.

"Kerugian bagi masyarakat Indonesia diperkirakan sekitar 16,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 221 triliun," kata Lead Environment Specialist World Bank Ann Jeanette Glauber dalam Media Round Table, "Kerugian Akibat Kebakaran Hutan", di Jakarta, Kamis (25/2).

Ia menguraikan, kerugian tersebut lebih dari dua kali lipat ongkos rekonstruksi dan perbaikan pascatsunami di Aceh. Perkiraan tersebut meliputi kerugian pada sektor pertanian, kehutanan, perdagangan, wisata, dan transportasi.

Penghitungan kerugian dilakukan sejak 1 Juni-31 Oktober 2015 di delapan provinsi, yakni Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Papua.

Penghitungan tersebut diperkirakan akan lebih besar lagi jika memasukkan unsur pendidikan di mana anak-anak terhambat belajarnya sehingga sekolah harus mengeluarkan biaya lebih untuk pelajaran tambahan pascakebakaran dan kabut asap.

Angka kerugian tersebut juga belum memasukkan unsur kerugian finansial yang dialami penduduk regional dan global serta generasi pada masa yang akan datang. "Kita tahu bahwa asap kebakaran juga menerpa negara tetangga, seperti Singapura," ujarnya. Begitu pun para generasi yang akan datang harus menelan kerugian akibat rusaknya lahan gambut dan tata lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement