REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 2.888 aparat gabungan Polri dan TNI akan melaksanakan pengamanan pada hari pencoblosan 17 April 2019 di seluruh wilayah Kota Depok. Titik-titik vital pengamanan diutamakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kantor KPU Kota Depok, kantor kelurahan, kantor camat, gudang-gudang KPU Kota Depok dan obyek-obyek vital lainnya.
"Kami akan bertindak tegas bagi siapa saja yang menganggu keamanan pelaksanaan Pemilu 2019," kata Kapolres Depok, Komisaris Besar Didik Sugiarto di Mapolres Depok, Selasa (16/4).
Didik mengutarakan, kegiatan pengamanan Pemilu 2019 ini bertajuk Operasi Mantap Brata 2019. Seluruh personel tergabung dari unsur Polresta Depok, Satgas Polda Metro Jaya, Satgas Mabes Polri, dan Satgas BKO TNI. "Total personel gabungan yang kita libatkan dalam operasi Mantap Brata 2019 adalah 2.888 personel. Nanti tersebar di TPS dan objek vital lainnya," tegasnya.
Didik menjelaskan, dari dua ribuan personel itu kurang lebih 1.400 personel di antaranya akan ditempatkan di TPS. Sisanya bertugas di tempat strategis, sentra ekonomi, dan patroli ke berbagai wilayah. "Kita juga akan libatkan potensi masyarakat yakni dari Linmas (Satuan Perlindungan Masyarakat), yang akan ditempatkan dua orang per-TPS," ungkapnya.
Didik berharap, masyarakat jangan takut untuk datang ke TPS pada 17 April 2019. Sebab pengamanan jalannya proses pemilu di seluruh TPS sudah terjamin keamanannya dengan hadirnya TNI-Polri. "Kami akan upayakan semaksimal mungkin melakukan pengamanan Pemilu 2019 agar menjalan aman, tertib dan lancar," ujarnya.
Berdasarkan data KPUD Kota Depok, sebanyak 1.309.738 masyarakat yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan mencoblos di 5.775 TPS. Dandim 0508/Depok, Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar menyebutkan, pihaknya mengerahkan 762 personel untuk melaksanakan pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Sebanyak 472 personel Bawah Komando Operasi (BKO), didatangkan dari sejumlah satuan di jajaran TNI AD. Di antaranya Batalyon Arhanud 10, Bekangad, Detasemen Rudal 003 dan Divif 1 Kostrad,” terangnya.
Selain pasukan juga ada dua panser yang diturunkan untuk mengantisipasi apabila terjadi kericuhan paska pencoblosan. "Kita ada standby force yang ditempatkan di Bala Kota Depok ini, terdiri dari satu SSK berkekuatan sekitar 100 prajurit beserta dengan Panser," ungkap Eko. Berdasarkan data KPUD Kota Depok, sebanyak 1.309.738 masyarakat yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan mencoblos di 5.775 TPS.