Senin 15 Apr 2019 16:32 WIB

Wah...Anggota Polres Purwakarta Dibekali Kayu Penggebuk

Anggota juga tidak diperkenankan untuk lepas piket dan meninggalkan pos keamanannya.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Dua anggota Polres Purwakarta, yang dilengkapi dengan senjata kayu penggebuk, bersiap meninggalkan Mapolres, menuju TPS yang ada di wilayah tersebut, Senin (15/4).
Foto: Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Dua anggota Polres Purwakarta, yang dilengkapi dengan senjata kayu penggebuk, bersiap meninggalkan Mapolres, menuju TPS yang ada di wilayah tersebut, Senin (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ratusan anggota Polres Purwakarta, dibekali pentungan untuk mengamankan jalannya Pemilu 2019 di masing-masing TPS. Pentungan ini, biasanya alat wajib yang harus dibawa oleh anggota Sabhara. Akan tetapi, pada Pemilu tahun ini, hampir mayoritas anggota polisi membawa pentungan yang terbuat dari kayu tersebut.

Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh petugas, untuk tidak ragu-ragu melakukan gebuk di tempat. Gebuk di tempat ini, berlaku bagi pengganggu keamanan selama pesta demokrasi berlangsung.

"Jangan ragu-ragu bagi anggota, untuk melakukan gebuk di tempat bagi pengganggu keamanan. Bahkan, bila perlu, lumpuhkan senjata api," ujar Matrius, saat apel gelar pasukan dalam rangka pergeseran pasukan pengamanan TPS, di Lapang Patria Tama Mapolres Purwakarta, Senin (15/4).

Upaya ini, lanjut Matrius, dalam rangka menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat, selama pesta demokrasi. Tetapi, pentungan dari kayu ataupun rotan, yang dibawa itu bukan untuk menggebuk kepala sendiri. 

Melainkan, untuk melumpuhkan para pengganggu keamanan yang mengancam keselamatan anggota keamanan atau masyarakat. Selain itu, setiap anggotanya di lapangan untuk terus berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu. 

Serta, tidak diperkenankan untuk lepas piket dan meninggalkan pos keamanannya. Sehingga, pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April, bisa berjalan aman dan lancar. 

Di tempat sama, Dandim 0619 Purwakarta Letkol Inf Yogi Nugroho, menekankan kepada semua anggota pengamanan di lapangan tidak lagi melihat TNI atau Polri.  Semuanya, sama dan bekerja untuk menciptakan situasi pesta demokrasi yang aman, lancar dan demokratis. 

"Pesta demokrasi ini, hajat bangsa kita. Karena itu, pengamanan ini harus benar-benar maksimal," ujarnya.

Dalam apel pasukan tersebut, sebanyak 1.100 anggota Polri dan 300 TNI  bergeser ke TPS yang tersebar di wilayah hukum Polres Purwakarta.  Komposisinya, dua anggota keamanan mengoordinasikan sebanyak tujuh TPS. Sehingga, dua anggota dari unsur TNI dan Polri ini, harus aktif mobile untuk mengamankan TPS masing-masing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement