Senin 15 Apr 2019 10:33 WIB

Polda Jatim Geser Ribuan Personel Amankan Pemilu 2019

1.000an personel dipindahtugaskan ke enam Polres.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Petugas menunjukkan contoh surat suara saat simulasi Pemilu serentak 2019 di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas menunjukkan contoh surat suara saat simulasi Pemilu serentak 2019 di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan memimpin apel pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS Pemilli 2019 di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (15/4). Pada sambutannya, Luki mengatakan, apel tersebut digelar sebagai pengecekan final kesiapan seluruh satuan personel dan peralatan, serta bukti kesiapan dan keseriusan dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2019.

Luki menjabarkan, dalam upaya pengamanan Pemilu 2019, Polda Jatim menggeser pasukan sebanyak 1.116 personel ke 6 Polres Jajaran. Keenam Polres yang dimaksud yakni Polres Ngawi, Polres Jember, Polres Bangkalan, Polres Sampang, Polres Pamekasan, dan Polres Sumenep.

Baca Juga

"Personel juga disiapkan sebanyak 4 satuan setingkat kompi (SSK) Dit Smapta, 13 SSK Sat Brimob, dan juga 4 SSK Brimob yang dikirim dari Jakarta (Mabes Polri)" kata Luki.

Luki mengingatkan, seluruh personel yang terlibat pengamanan Pemilu 2019 agar selalu waspada terhadap pihak-pihak tertentu yang dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi di wilayah Jatim. Dia juga mengimbau kepada seluruh personel agar meningkatkan kewaspadaan, dan mampu mengantisipasi setiap potensi kerawanan yang timbul di tengah masyarakat.

Luki juga meminta setiap personel agar mampu menjalin sinergitas dan koordinasi yang baik dengan instansi terkait. Para personel yang bertugas juga diingkatkan untuk mampu mendeteksi sedini mungkin potensi kerawanan, agar lebih mudah menangkal setiap gangguan.

Luki pun meminta para jajarannya untuk bisa melaksanakan tugas pengamanan dengan baik, dan selalu menjunjung tinggi profesionalitas. Menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah agar para personel sellalu memegang teguh komitmen netralitas, tanpa memihak golongan tertentu.

"Lakukan penegakan hukum secara tegas tapi tetap humanis. Ingat, selalu menjunjung tinggi HAM, dan hindari tindakan arogan. Serta laksanakan pengamanan dengan penuh kesiapsiagaan, sungguh-sungguh, dan ikhlas," ujar Luki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement