Sabtu 13 Apr 2019 09:01 WIB

Partai Diminta Prioritaskan Politikus Perempuan

Nasdem menilai peran perempuan di politik bukan sekadar keterwakilan tapi keharusan

Artis Tessa Kaunang (kedua kiri) yang juga Calon Legislatif dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berfoto bersama dengan warga disela pembagian selebaran berisi ajakan untuk menghormati guru di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Artis Tessa Kaunang (kedua kiri) yang juga Calon Legislatif dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berfoto bersama dengan warga disela pembagian selebaran berisi ajakan untuk menghormati guru di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterwakilan perempuan dalam dunia politik masih menjadi isu yang terus bergulir. Sekalipun undang-undang telah mengatur syarat minimal 30 persen untuk keterwakilan perempuan di pencalegan, namun pada kenyataannya masih banyak dari kaum hawa yang tidak mendapat porsi besar di panggung politik. 

Akitivis Perempuan Tety Sumire menilai saat ini memang telah ada perbaikan terkait keterwakilan perempuan di politik. Menurutnya, keberanian perempuan masuk dunia politik saat ini semakin besar. Hal itu karena dipengaruhi pengetahuan politik yang berjalan.

"Perempuan sudah mudah mendapatkan kapasitas bagaimana menyiapkan diri untuk memimpin publik. Ruang itu memberi ruang cukup besar," katanya.

Dia pun meminta partai untuk terus memperlebar pintu bagi politikus perempuan. Senada dengan Tety, anggota Komnas Perempuan Masruchah mengatakan keterwakilan perempuan dalam politik perlu terus ditingkatkan.

"Yang perlu dipastikan adalah bagaimana partai-partau memberi peluang strategis agar caleg perempuan jadi (anggota dewan)," katanya.

Artinya, kata dia afirmasi dilakukan oleh partai di nomor urut strategis dan ditaruh di dapil yang memiliki keberterimaan perempuan sebagai legislatif. Serta dukungan alat kampanye serta keperluan lain dalam proses pencalonan dialokasikan untuk caleg perempuan.

Di sisi lain, Partai Nasdem menilai keterwakilan perempuan sudah harus naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Bagi mereka perempuan di kursi politik bukan sekadar keterwakilan tapi keharusan.

Politisi Partai Nasdem, Taufiqulhadi menjamin pihaknya sangat mengakomodir kepentingan kaum perempuan. Hal itu terlihat dari kebijakan partai yang lebih memprioritaskan perempuan dalam berbagai hal.

“Kita bukan hanya 30 persen tetapi juga lebih dari itu. Kebijakan ini membuktikan jika Nasdem memang mendahulukan kepentingan perempuan,” ujar Taufiqulhadi kepada wartawan, Jumat (12/4).

Nasdem ingin memberikan peluang kepada perempuan Indonesia untuk berkarya dan berbakti kepada negara dan bangsa melalui jalur politik. “Nasdem ingin perempuan Indonesia maju.”

Bidang ekonomi, Partai Nasdem menggulirkan pendidikan enterpreneurship kepada emak-emak di perkotaan dan perdesaan. Pengembangan SDM perempuan dengan berbagai keterampilan. Begitupun dengan bidang budaya, pendidikan bidang lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement