REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada situasi yang berbeda dalam kegiatan apel pagi di Balai Kota Malang, Jumat (12/4). Para Aparatur Sipil Negara (ASN) nampak mengenakan atribut Arema FC.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan mewajibkan para ASN termasuk guru mengenakan atribut Arema FC selama seharian penuh. Sementara untuk pelajar sifatnya tidak diwajibkan.
Seperti diketahui, Arema FC akan bertanding melawan Persebaya di final leg kedua Piala Presiden 2019. Mengiringi pertemuan dua kesebelasan yang memiliki supporter militan tersebut, ekspektasi tinggi membuncah di warga Malang Raya untuk Arema FC. Apalagi, klub "Singo Edan" mampu menyamakan skor pada leg pertama di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4).
"Ini momentum, karena di leg pertama kita (Arema) mampu menahan Persebaya dengan skor 2 - 2, dan itu dalam tekanan tinggi bonek dan bonekmania. Artinya, mental juara sudah teruji di leg pertama itu. Dan saya bersama segenap warga Malang Raya mendoakan untuk kemenangan Arema dan meraih Piala Presiden," ujar Sutiaji di Alun-alun Merdeka, Malang, Jumat (12/4).
Para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan atribut Arema FC pada apel pagi di Alun-alun Merdeka, Kota Malang, Jumat (12/4). (Dok Humas Pemkot Malang)
Sutiaji juga meyakini pertandingan akan berjalan damai dan kondusif. Sebab, Aremania dan Aremanita sudah sangat dewasa, bijak dan cinta damai.
Mengiringi semangat membirukan bumi Arema, ragam kreatifitas pun muncul di beberapa instansi. Selain apel yang beraroma biru arema, juga muncul bakti kemanusiaan donor darah yang digelar Taspen bekerjasama dengan Kecamatan Blimbing. Kreativitas positif seperti itu juga memunculkan harapan warga. Apabila Arema juara, maka akan lebih banyak direspon dengan syukuran bernuansa bakti sosial.