Kamis 11 Apr 2019 19:45 WIB

Nasdem: Kami tak Bertanggung Jawab atas Kejadian Malaysia

TKN dan Nasdem menolak politik kotor seperti surat suara tercoblos di Malaysia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) Taufiqulhadi membantah partainya berlaku curang terkait kejadian di Selangor, Malaysia. Ia menyebutkan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dan Partai Nasdem juga tidak bertanggung jawab atas kejadian itu.

"Kami menegaskan, TKN dan Partai Nasdem tidak mengetahui hal itu dan tidak bertanggung jawab sama sekali dan kami menolak praktik politik kotor seperti itu," ujar Taufiqulhadi melalui keterangan tertulis, Kamis (11/4).

Baca Juga

Menurut dia, sejauh ini telah dikesankan pelaku kejadian tercoblosnya surat suara di Selangor itu merupakan pihak Nasdem. Di mana surat suara yang tercoblos adalah foto pasangan Jokowi-Maruf dan juga kertas suara Nasdem.

Terlebih, Duta Besar Republik Indonesia adalah orang tua dari calon legislatif Nasdem nomor urut dua, yakni Davin Kirana. "Jadi mudah sekali membangun kesan bahwa pelakunya Nasdem," terangnya.

Taufiqulhadi menyatakan, demi kepentingan nama baik partai Nasdem, partainya meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelidiki dan menangkap pelaku pencoblosan tersebut. Selama pelaku belum ditemukan dan ditangkap, kata dia, pihaknya akan terus merasa terganggu.

"Sejauh tidak bisa menghadirkan pelaku, kami akan selalu merasa terganggu. Dan kesannya, akan tidak adil terhadap kami," jelas dia.

Ia menerangkan, kejadian ini merupakan kejahatan yang dilakukan untuk dituduhkan kepada pihak lain. Kejahatan yang menurutnya merupakan kejahatan serius.

"Kami meminta KPU dan Bawaslu untuk dengan cepat menangani hal ini agar kami tidak dirugikan. Sejauh belum ada bukti, saya berharap, tidak ada pihak berwenang mengeluarkan pernyataan yang bisa menyudutkan pihak lain," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement