Rabu 10 Apr 2019 17:38 WIB

Lebih dari 8.000 Rumah Terendam Banjir di Indramayu

Banjir akibat luapan sungai Cimanuk di Indramayu belum sepenuhnya surut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Para siswa SMPN 3 Sindang mengerjakan USBN dengan kondisi ruang kelas yang terendam banjir, Selasa (9/4). Memasuki hari kedua, banjir akibat luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu semakin meluas.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Para siswa SMPN 3 Sindang mengerjakan USBN dengan kondisi ruang kelas yang terendam banjir, Selasa (9/4). Memasuki hari kedua, banjir akibat luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu semakin meluas.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir luapan sungai Cimanuk selama tiga hari terakhir telah merendam ribuan rumah di 19 desa di lima kecamatan di Kabupaten Indramayu. Memasuki hari ketiga, banjir masih cukup tinggi di sejumlah lokasi, Rabu (10/4).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, banjir selama tiga hari mulai Senin (8/4) hingga Rabu (10/4) telah merendam 8.271 unit rumah di 19 desa. Ketinggian banjjir itu bervariasi, antara 50 – 100 sentimeter.

Baca Juga

Adapun 19 desa tersebut, yakni Desa Plumbon, Dukuh, Pekandangan, Pekandangan Jaya, Bojongsari, Kepandean, Paoman dan Pabean Udik, di Kecamatan Indramayu. Selain itu, Desa Kenanga, Terusan, Penyindangan Wetan, Babadan, Dermayu dan Wanantara di Kecamatan Sindang.

Selain itu, Desa Pasekan dan Pagirikan di Kecamatan Pasekan, Desa Rambatan Kulon dan Bojong Slawi di Kecamatan Lohbener, serta Desa Lamarantarung di Kecamatan Cantigi.

‘’Taksiran kerugian dari terendamnya ribuan rumah itu sekitar Rp 4,135 miliar,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, Rabu (10/4).

Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan raya, masjid, mushola, sekolah, sarana olah raga, hotel dan fasilitas umum lainnya. Bahkan, banjir juga merendam halaman Pendopo Kabupaten Indramayu serta sejumlah kantor dinas seperti Dinas Pendidikan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Kantor Inspektorat, dan Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (10/4) sekitar pukul 09.00 WIB, banjir dengan ketinggian bervariasi masih menggenangi sejumlah perkantoran tersebut. Begitu pula sejumlah sekolah, seperti SMAN 1 Sindang dan SMPN 3 Sindang.

Berbagai ruas jalan di wilayah Indramayu Kota juga masih tergenang sehingga mengganggu akses transportasi warga. Meski demikian, banjir yang menggenangi jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu – Kecamatan Jatibarang sudah surut sehingga jalan itu sudah kembali dibuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement