REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pemudik lebaran 2019 yang menggunakan moda transportasi mobil pribadi akan menurun. Penurunan ini berdasarkan Survei Potensi Pemudik Angkuta Lebaran 2019 di Wilayah Jabodetabek.
Survei ini dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian.
Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo mengatakan terdapat beberapa penggunaan moda yang berpotensi menurun jika dibandingkan moda yang dipilih pemudik pada 2018, seperti pesawat turun 0,2 persen, sepeda motor turun 0,3 persen, dan mobil pribadi turun 0,9 persen.
“Pemilihan rute perjalanan merupakan faktor yang juga tidak kalah penting dalam melakukan perjalanan mudik lebaran yang juga ditanyakan dalam survey tersebut terhadap pengguna mobil maupun pengguna sepeda motor,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/4).
Menurutnya pemudik yang menggunakan mobil pribadi terbanyak sebesar 40 persen atau sekitar 399.962 mobil akan melalui Tol Trans Jawa. Hal ini karena waktu tempuh hanya berkisar 10 jam tergantung volume kendaraan yang melewati rute tersebut.
“Rute ini (Tol Trans Jawa) akan menjadi ruas utama yang akan dilalui pemudik, maka fasilitas-fasilitas kami lengkapi untuk mendukung kenyamanan pemudik seperti rest area, bengkel, pom bensin dan fasilitas pendukung lainnya,” ucapnya.
Sementara pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagian besar yaitu 56,9 persen atau sebanyak 280.687 sepeda motor akan melalui jalan alternatif.
“Kami akan melakukan pemasangan perlengkapan keselamatan dan penempatan posko lebaran, serta tempat istirahat di jalur alternatif mudik yang perlu jadi perhatian untuk keselamatan perjalanan para pemudik,” ujar dia.
Sugihardjo mengatakan angkutan online akan menjadi pilihan utama pemudik yang menggunakan moda utama kereta api dan pesawat untuk menuju simpul transportasi, di mana 34 persen responden akan menggunakan taksi atau mobil online menuju stasiun dan 34,9 persen responden akan menggunakan taksi atau mobil online menuju bandara.
Sedangkan moda transportasi yang mengalami kenaikan antara lain kereta api kelas bisnis naik 0,2 persen, dan kereta api kelas ekonomi naik 0,4 persen.
Adapun karakteristik penggunaan moda oleh para pemudik Jabodetabek yang terbanyak adalah menggunakan bus sebanyak 4.459.690 orang (30 persen), mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang (28,9 persen), kereta api sebanyak 2.488.058 orang (16,7 persen), pesawat sebanyak 1.411.051 orang (9,5 persen) dan menggunakan sepeda motor sebanyak 942.621 orang (6,3 persen), dan sisanya menggunakan moda lain.