Selasa 09 Apr 2019 18:20 WIB

Dua Pesan Jokowi kepada Pendukung Jelang Pencoblosan

Jokowi meminta pendukung bekerja keras tingkatkan elektabilitas dan melawan hoaks.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukung saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukung saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Calon presiden pejawat Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dua hal yang harus diperhatikan oleh pendukungnya jelang pencoblosan pada 17 April mendatang. Dua pesan tersebut, yakni bekerja keras meningkatkan elektabilitas sehingga mencapai target perolehan suara dan melawan hoaks. 

"Jangan kendor, harus terus gaspol. Setuju? Angkat jari," kata Jokowi di depan massa pendukungnya saat kampanye rapat umum terbuka di Stadion Sriwedari, sore ini Selasa (9/4). 

Baca Juga

Jokowi juga meminta masyarakat untuk turut meluruskan dan melawan berbagai berita bohong dan fitnah yang beredar. Ia mencontohkan berbagai isu fitnah yang ditudingkan kepadanya. 

Seperti, isu rencana penghapusan pendidikan agama jika Jokowi dan Ma'ruf menang di Pilpres ini. "Kalau Jokowi menang perkawinan sejenis diperbolehkan. Hoaks. Hati-hati kabar bohong. Ketiga kalau Jokowi menang adzan akan dilarang. Bohong fitnah. Cawapresnya saja ketua MUI," jelasnya. 

Mantan wali kota Solo itu pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya di pilpres nanti. Selain itu, ia juga mengingatkan agar massa pendukungnya mengenakan pakaian putih saat pencoblosan. 

"Tanggal 17 April, tinggal 8 hari, marilah kita nanti, tanggal itu ajak teman-teman kita saudara untuk datang berbondong-bondong ke TPS pakai baju putih," ujar Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement