Ahad 07 Apr 2019 11:37 WIB

TKN: Ekonomi Membaik di Pemerintahan Jokowi

Pertumbuhan ekonomi di pemerintahan Jokowi cukup tinggi di negara G 20.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Muhammad Misbakhun
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Muhammad Misbakhun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Tumbuhnya sebesar 5,17 persen, masih cukup tinggi di antara negara-negara G 20. Indonesia hanya kalah dari Cina dan India.

Influencer TKN Jokowi-Ma’ruf, Mukhamad Misbakhun, mengatakan Jokowi sebelumnya memang pernah menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen. Namun kondisi global tidak sesuai harapan.

Baca Juga

"Masyarakat harus tahu dan realistis. Saat itu Jokowi mewarisi pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami penurunan sejak tahun 2010-2011 karena penurunan harga komoditas," ujarnya di Jakarta, Ahad (7/4).

Misbakhun menjelaskan, sejak setahun setelah menjabat Jokowi berusaha menahan agar angka pertumbuhan ekonomi yang mulai mendekati 4,9 persen itu tetap bertahan pada kisaran 4,9 pesen atau bahkan mendekati lima persen.

“Alhamdulilah Pak Jokowi bisa mengangkat sampai 5,1 atau mendekati 5,2,” ucapnya.

Yang harus dipahami masyarakat, lanjut Misbakhun, ada kondisi global dan regional yang tidak pernah dialami sebelumnya yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap pada kondisi sekitar lima persen. Misbakhun membantah pihak-pihak yang menyebut pertumbuhan ekonomi stagnan karena angka pertumbuhan 5,02 persen, 5,05 persen sampai 5,17 persen bukan angka yang rendah.

Menurut Misbakhun, angka itu merupakan sebuah prestasi di saat kondisi global tidak menentu akibat perang dagang antara Amerika dan Cina. Selain itu, ada kondisi pertumbuhan ekonomi Cina yang cenderung mengalami penurunan.

“Ekonomi Cina menurun dari pertama double digit hingga sekarang di kisaran enam persen hampir  tujuha persen. India yang dulu sekitar hampir 10 persen mendekati double digit sekarang hanya 7,2 persen. Kemudian ada situasi global di mana semua prediksi proyeksi pertumbuhan selalu dipangkas IMF dan World Bank, karena ada kondisi ketidakpastian global yang harus diantisipasi terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Karena itu, Misbakhun memastikan pertumbuhan ekonomi 5,17 persen yang dicapai Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi yang masih cukup tinggi. “Indonesia hanya kalah dari India dan Cina. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih bagus dibanding negara emerging market lainnya seperti Rusia, Turki, Afrika Selatan, Brazil. Pertumbuhan ekonomi 5,17 adalah yang terbaik,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement