Kamis 04 Apr 2019 21:03 WIB

ACT Bagikan Paket Pangan bagi Warga Rohingya di Myanmar

Lebih dari 5.000 orang di beberapa wilayah negara bagian Rakhine dan Chin

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak pengungsi Rohingya usai mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan ACT.
Foto: ACT
Anak-anak pengungsi Rohingya usai mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan ACT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik bersenjata antara militer Myanmar dan sejumlah orang yang disebut pasukan perlawanan Arakan kembali terjadi di Wilayah Rakhine, Myanmar. Kabar itu diberitakan sejumlah media internasional pada Februari-Maret 2019.

Awal Februari lalu, Reuters menulis, bentrokan antara militer Myanmar dan pasukan perlawanan Arakan, telah menelantarkan lebih dari 5.000 orang di beberapa wilayah negara bagian Rakhine dan Chin sejak Desember lalu. Baku tembak dan pertempuran yang sering terjadi membuat sebagian warga Rohingya terkepung dan terblokade di desa mereka sendiri. Pemblokiran wilayah membuat sejumlah warga sipil sulit mengakses bahan pokok sehari-hari.

Baca Juga

Pada pertengahan Maret lalu, menjalankan misi kemanusian dan amanah bangsa, ratusan bantuan pangan dipasok bagi sejumlah orang Rohingya yang terisolir. Salah satu anggota dari Global Humanity Response (GHR) - Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sucita Ramadinda, melaporkan bantuan pangan Maret itu diterima 1.100 jiwa pada Selasa (19/3) dan Rabu (20/3). Bantuan diberikan kepada Rohingya di Desa Sin Kon Taine, Rathedaung, negara bagian Rakhine.

“Sebagian besar warga Rohingya yang menerima bantuan pangan bermata pencarian sebagai petani dan pekerja serabutan. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki pekerjaan. Konflik yang ada membuat mereka kesulitan dalam berbagai hal salah satunya dalam mendapatkan makanan,” ujar Suci dalam keterangan yang didapatkan Republika.co.id , Kamis (4/4).

Salah seorang penerima paket, Kasim, mengatakan warga desa mengalami banyak kesulitan setelah akses desa mereka diblokir. Padahal, di desa tersebut terdapat ratusan warga prasejahtera. Sebab itu, mereka sangat mensyukuri bantuan pangan dari Indonesia.

“ACT menolong orang-orang yang mulai kehilangan harapan di saat sedang menghadapi masa sulit ini. Kami sangat bahagia dan selalu berdoa untuk ACT. Semoga Allah membalas kebaikan ACT Indonesia untuk amal kebaikan mereka dan semoga Allah memberikan mereka surga untuk setiap sen yang mereka berikan untuk orang-orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Rasa syukur dan terima kasih juga disampaikan Muhamad Yarsein. “Atas berkat rahmat Allah, ACT dari Indonesia menolong kami ketika kami sedang dalam situasi sulit untuk hidup dan membiayai keluarga kami. Konflik membuat hidup kami menjadi lebih sulit. Maka ketika menerima bantuan pangan dari ACT Indonesia ini kami sangat senang. ACT Indonesia selalu kami doakan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement