Kamis 04 Apr 2019 10:15 WIB

Logistik Pemilu Kepulauan di Madura Mulai Didistribusikan

Salah satu tujuan distribusi logistik pemilu adalah Pulau Sapeken

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Pekerja mengangkut kotak dan bilik suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di gudang Logistik Pemilu 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/3/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pekerja mengangkut kotak dan bilik suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di gudang Logistik Pemilu 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, mulai mendistribusikan logistik Pemilu 2019 ke daerah kepulauan di wilayahnya. Pendistribusian dimulai pada Selasa (2/4). Salah satunya adalah ke Pulau Sapeken yang pendistribusiannya dilakukan dengan menggunakan kapal.

"Kemarin itu baru pengiriman logistik tahap pertama," kata Ketua KPU Jatim Choirul Anam saat dikonfirmasi Kamis (4/4).

Baca Juga

Pada tahap pertama, logistik yang dikirim adalah surat suara untuk pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Pengiriman tahap dua akan dilakukan pekan depan berupa surat suara untuk DPD dan Pilpres. "Ada 495 kotak dari 165 TPS di Kecamatan Sapeken yang merupakan pulau terjauh dan tersulit," ujarnya.

Anam mengatakan logistik diangkut dengan truk menuju Pelabuhan Kalianget dan dikirim ke Kecamatan Sapeken dengan menggunakan kapal pukul 06.30 WIB, Selasa (2/4). Akan tetapi, kapal baru berangkat pukul 12.00 WIB karena loading di Pelabuhan Kalianget membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

"Kapal membawa logistik baru berangkat pukul 12.00 WIB siang dengan pengawalan polisi bersama ketua dan anggota PPK," ujarnya.

Menurut Anam, wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep menjadi perhatian KPU Jatim. Ini mengingat di sana banyak pulau dan penduduknya juga cukup padat seperti Pulau Sapeken, Pulau Sapudi, Pulau Kangean, dan Pulau Raas. Sayangnya sarana transportasi menuju ke sana hanya melalui kapal dan tidak setiap hari ada.

"Alhamdulillah tahap pertama pengiriman logistik pemilu ke pulau terjauh di wilayah Kabupaten Sumenep bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan tahap kedua juga berjalan lancar sehingga kita tak perlu minta bantuan kapal perang TNI AL," kata Anam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement