Rabu 27 Mar 2019 15:50 WIB

Alami Gangguan, Sejumlah Sekolah di Jabar Harus Ulang UNBK

Kendala teknis di sekolah seperti mati listrik dan internet yang tidak tersambung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Siswa Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Depok mengulang pelajaran di teras kelas saat menunggu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi satu selesai di Sukmajaya Depok, Jawa Barat, Senin (25/3/19).
Foto: Antara/Kahfie Kamaru
Siswa Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Depok mengulang pelajaran di teras kelas saat menunggu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi satu selesai di Sukmajaya Depok, Jawa Barat, Senin (25/3/19).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jawa Barat berlangsung lancar. Namun, sejumlah SMK di Jawa Barat harus mengulang pelaksanaan UNBK karena mengalami gangguan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika, Rabu (27/3). Pada hari pertama, ada delapan sekolah yang mengalami gangguan tersebar di beberapa lokasi karena mengalami kendala teknis dalam pelaksanaan ujian. Seperti mati listrik dan juga terkait koneksi internet. Kondisi itu menyebabkan sebanyak 80 siswa harus mengikuti ujian susulan.

"Sementara di hari ke dua ada satu sekolah yang mengalami kendala. Akibatnya empat siswa harus ikut susulan. Dan susulan ini memang ada waktunya (dan diatur) oleh kementrian," ujar Dewi kepada wartawan, Rabu (27/3).

Menurut Dewi, di Jawa Barat sendiri ada sebanyak 23.504 siswa SMK mengikuti UNBK. Dengan jumlah sekolah sebanyak 2.813 yang tersebar di 27 kota/kabupaten di Jabar.

Menurut Kepala SMKN 3 Kota Bandung, Euis Purnama, hari pertama sesi kesatu UNBK lancar. Padahal, tahun lalu masih ada siswa yang sulit login atau servernya tidak menyambung. 

"Sekarang, semuanya lancar,” katanya.

Di sekolahnya, kata Euis jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 692 orang. Dibagi dua sesi, sesi pertama pukul 07.30-10.00 WIB dan sesi kedua pukul 10.30-12.30 WIB.

“Sesi pertama hadir semua. Pelajaran yang diujikan hari pertama Bahasa Indonesia. Di kita ada 12 lab komputer jadi hanya dua sesi,” kata Euis.

Menurut Euis, ia sudah mengantisipasi persiapan UNBK ini. Misalnya, pihaknya sudah sinkronisasi dengan server pusat sehingga pada saat pelaksanaan tidak ada kendala.

“Selain itu, kita sudah memiliki pengalaman sejak tahun 2015, jadi semakin ke sini, insya Allah semakin baik,” katanya.

Salah seorang siswa SMKN 3 Kota Bandung, Viandita Alifah mengatakan ia sudah siap mengikuti UNBK. “Dari sisi teknis insya Allah siap, karena kita sudah latihan sejak kelas X. Dari sisi materi juga, saya sudah latihan mengerjakan soal secara intensif,” katanya.

Viandita mengatakan, pelaksanaan UNBK bisa berjalan lancar, karena ia sudah sering latihan. “Kita percaya sama sekolah yang sudah memfasilitasi pelaksanaan UNBK," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement