REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye terbuka dengan menyampaikan hal-hal yang menyeramkan. Selain itu, Kiai Ma'ruf juga berpesan agar semua kontestan tidak menyampaikan hoaks atau ujaran kebencian dalam kampanye terbuka.
"Kampanye jangan seram-seram. Kita ini kontestasi, bukan perang. Makanya isu-isu yang seperti fitnah, seperti orang yang mau perang, saya kira itu dihindari," ujar Kiai Ma'ruf saat akan berangkat kampanye terbuka ke Banten dari kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berharap agar masyarakat tetap menjaga kedamaian pada saat pencoblosan yang akan digelar pada 17 April mendatang. Karena itu, dia meminta agar lawan politiknya tidak melakukan provokasi kepada masyarakat.
"Jangan kita diprovokasi seperti perang, sering dalam pidato saya bahwa pilpres bukan perang, tapi kontestasi. Tidak boleh merusak kesatuan kita, persaudaraan kita sesama bangsa," ucap mantan rais aam PBNU ini.
Menurut Kiai Ma'ruf, pada prinsipnya, sah-sah saja jika ingin memperoleh kemenangan di pilpres 2019, asalkan tidak memecah keutuhan bangsa. Oleh karena itu, dia mengajak kepada semua kontestan untuk berfokus menyampaikan gagasannya saja kepada masyarakat.
"Karena itu, jangan menggunakan cara yang bisa memecah bangsa. Tapi masing-masing menyampaikan program, mengajak rakyat untuk memilih. Kita masing-masing tawarkan program-program ke depan juga, tentu juga jejak kita pada masa yang lalu," kata Kiai Ma'ruf.
Dengan maraknya hoaks dan fitnah, Kiai Ma'ruf dan Jokowi kini juga sudah menyatakan bahwa akan melawannya. Sebab, menurut Kiai Ma'ruf, jika hoaks tidak dilawan, akan semakin banyak masyarakat yang terprovokasi.
"Kalau tidak, akan banyak orang terprovokasi. Pak Jokowi juga sudah mulai mengatakan, ‘Saya sekarang melawan’. Memang kita harus melawan, kemudian jangan rakyat terprovokasi dengan orang-orang yang memengaruhi untuk tidak ke TPS," ujar Kiai Ma'ruf.