Ahad 24 Mar 2019 15:03 WIB

Bupati Solok Selatan Sebut Media Berperan Saat Bencana

Laporan media digital sekarang ini membuat suatu peristiwa bisa tersebar luas.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Gempa Bumi Solok Selatan: Warga menunjukan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).
Foto: Antara/Humas Solok Selatan
Gempa Bumi Solok Selatan: Warga menunjukan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH - Bupati Kabupaten Solok Selatan Muzni Zakaria menyebutkan pentingnya peran media massa terutama media online ketika terjadi bencana gempa bumi di daerahya awal bulan ini. Muzni menyebut, tak lama setelah gempa terjadi, ia langsung mendapat banyak telpon dari pemerintah provinsi sampai pemerintah pusat untuk menanyakan kondisi dan keperluan bantuan. Jadinya kata Muzni masyarakat korban gempa Solok Selatan cepat mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

“Peran media sangat penting sekali di saat terjadi bencana. Laporan media digital sekarang ini membuat suatu peristiwa bisa tersebar luas. Jadinya kemarin kami mendapat reaksi positif dari pemerintah pusat sehingga bantuan segera datang,” kata Muzni di Rumah Dinasnya, Ahad (24/3).

Muzni membayangkan andai dalam kejadian darurat saat bencana tidak ada media yang memberikan begitu cepat, pemerintah kabupaten kata dia akan kesulitan menangani evakuasi. Dan pemerintah kabupaten kata dia juga akan kesulitan dalam mengatur anggaran untuk memenuhi kebutuhan ratusan bahkan ribuan korban.

Kurang lebih tiga pekan pasca gempa kata Muzni situasi di lokasi Gempa di Kabupaten Solok Selatan sudah kondusif. Tidak ada lagi gempa susulan. Tapi korban yang rumahnya rusak parah masih ada yang mengungsi di tenda-tenda dan numpang tinggal di rumah saudaranya. Muzni menyebut pemerintah sudah menyarankan kepada warga yang rumahnya rusak parah agar mencari rumah sewa sementara waktu. Di mana biaya sewanya akan dibantu pemerintah. Namun banyak warga yang tidak menuruti anjuran Bupati karena mereka tidak mau jauh-jauh dari rumah sebelumnya.

“Sudah kami sarankan kepada warga untuk cari kontrakan di mana mereka mau. Tapi mereka gamau jauh dari rumah mereka,” ujar Muzni.

Tiga  pekan lalu tepatnya Kamis (28/3) gempa mengguncang Solok Selatan dengan kemuatan 5,3 skala richter. Data dari BPBD Sumbar, 479 rumah rusak. 211 rumah kategori rusak berat, 152 rusak sedang dan 116 rusak ringan. Sementara untuk fasilitas rumah yang rusak berjumlah 15 unit. Tiga lokasi yang terdampak cukup parah oleh gempa ini adalah di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kecamatan Sangir Jujuan dan Kecamatan Sangir Batanghari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement