REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan antusias warga terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun rumah tahan gempa. Menurut Jokowi, model rumah tahan gempa merupakan suatu keniscayaan mengingat kondisi Lombok dan NTB sebagai daerah rawan gempa.
"Saya senang warga di sini antusias pakai rumah tahan gempa karena kita sadari betul Lombok daerah yang rawan gempa," ujar Jokowi saat bertemu warga terdampak gempa di Gedung Hakka, Lombok Barat, NTB, Jumat (22/3).
Jokowi menyampaikan, Lombok memiliki keindahan alam dan kesuburan tanah yang istimewa. Namun di sisi lain juga menyimpan potensi sejumlah bencana, termasuk gempa. Jokowi mengajak masyarakat Lombok memiliki pemahaman tentang kondisi wilayahnya yang rawan gempa dan menyiapkan bangunan rumah yang tahan gempa.
"Kalau nanti rumah tahan gempa selesai, insya Allah kita semua bisa hidup menyatu dengan alam. Karena di Jepang pun rawan gempa tapi mereka bisa hidup berdampingan dengan lingkungan yang mereka miliki," kata Jokowi.
Jokowi menilai, rumah tahan gempa yang sudah rampung terbukti memberikan rasa aman bagi penghuninya. Saat gempa kembali mengguncang Lombok pada Ahad (17/3), kata Jokowi, tidak ada rumah tahan gempa hasil dari rehabilitasi dan rekonstruksi yang sudah jadi dan dihuni pemiliknya mengalami kerusakan.
"Saya ingin yang hadir di sini segera mendapatkan rumah tahan gempa, ada Risha, Rika, Riko, dan lainnya. Warga diberikan pilihan sehingga diharapkan sgera dilaksanakan di lapangan dan kembali kita hidup normal, kalau ada gempa ya rumah goyang-goyang dikit," ucap Jokowi.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pemerintah sudah memiliki banyak pengalaman dalam penanganan bencana. Persyaratan membangun rumah yang tahan gempa, kata Zul, merupakan salah satu upaya pemerintah agar masyarakat tidak khawatir dengan model bangunan bantuan rumah yang kembali dibangun.
"Harapannya kalau ada gempa, rumah kita tahan. Alhamdulilah ada pemahaman yang baik dari warga dan prosesnya cepat. Mudah-mudahan kehadiran presiden mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Zulkieflimansyah.