Jumat 22 Mar 2019 11:58 WIB

20 Ribu Surat Suara Pemilu 2019 Rusak di Bandung Barat

Surat suara yang rusah itu selanjutnya akan kembali dicek kondisi fisiknya.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Surat suara yang rusak (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Surat suara yang rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan penyortiran dan pelipatan (sorlip) surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kabupaten Bandung Barat serta Pilpres 2019 telah rampung dilakukan. Sebanyak 20 ribu surat suara mengalami kerusakan yang selanjutnya akan kembali dicek kondisi fisiknya.

"Surat suara, alhamdulillah sorlip selesai perhari Rabu kemarin. Malam tadi ngecek ada 20 ribu surat suara rusak. Sekarang lagi dipastikan lagi dengan cek fisik," ujar Ketua KPU Kabupaten Bandung Barat, Adi Saputro saat ditemui di Kota Cimahi, Jumat (22/3).

Baca Juga

Ia mengungkapkan data tersebut masih bersifat sementara. Sebab pihaknya masih harus melakukan cek fisik agar jumlahnya diketahui sama atau tidak. Menurutnya, pada hari pertama dan kedua sorlip surat suara yang rusak mencapai 3.000 surat suara.

Dia mengatakan mayoritas surat suara yang rusak didominasi karena terdapat bercak-bercak tinta. Terlebih bercak yang masuk di kolom dikhawatirkan adalah pengkondisian. Oleh karena itu, dinyatakan rusak dan dipisahkan.

Adi menambahkan, jika sudah dilakukan cek fisik maka akan dilaporkan ke KPU Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan pengiriman kembali mengganti yang rusak. Ia mengatakan, saat ini belum bisa memastikan jumlah kekurangan surat suara. Sebab masih menghitung surat suara yang rusak.

"Surat suara yang berada di dalam dus yang dikirimkan juga ternyata ada yang kurang," katanya. Menurutnya, proses sorlip sudah berlangsung sejak Jumat (8/3) hingga Selasa (12/3) dengan jumlah petugas mencapai 600 orang.

Ia mengungkapkan, untuk kotak suara sendiri mengalami kekurangan mencapai 500 kotak suara dan bilik suara sebanyak 200 unit. Jumlah kekurangan tersebut menurutnya tidak terlalu signifikan.

Terakhir menurutnya, pihaknya terus melakukan pemutakhiran data 30 hari menjelang pencoblosan. Dia mengklaim perbaikan data pemilih sudah berjalan dengan baik dan sesuai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement