Jumat 22 Mar 2019 00:41 WIB

Presiden ACT: Kemiskinan Indonesia Tragedi Kemanusiaan

Banyak umat di Indonesia miskin karena mereka tidak menggunakan hasil hotel

Presiden ACT, Ahyudin
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Presiden ACT, Ahyudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin menyebut kemiskinan yang masih terjadi di Indonesia sebagai tragedi kemanusiaan, sehingga pihaknya berupaya mencari solusi melalui wakaf. "Kami sadar, tragedi kemanusiaan bukan sekadar bencana alam, bukan hanya konflik atau perang, melainkan ada yang lebih hebat yaitu kemiskinan," kata Ahyudin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (21/3).

Ahyudin mengatakan ACT melalui Global Wakaf menggunakan wakaf yang merupakan ketentuan Allah untuk menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan. Menurut Ahyudin, banyak umat di Indonesia dalam kondisi miskin karena umat Islam tidak menggunakan instrumen wakaf untuk membantu saudaranya keluar dari kemiskinan. "Melalui wakaf, masyarakat dapat produktif dalam mengelola aset yang telah mereka wakafkan," tuturnya.

Baca Juga

Ahyudin mencontohkan pertanian yang kini dikelola Global Wakaf ACT di Desa Labangka, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang telah mengolaborasikan potensi lokal. Pada lahan seluas 3.500 hektare, pertanian wakaf tersebut telah memberdayakan 1.200 kepala keluarga. Mereka terfokus pada pengelolaan jagung dengan kapasitas 50 ribu ton setiap tahun. Hasilnya disalurkan untuk kebutuhan masyarakat sekitar.

ACT mengadakan diskusi bertajuk Sharing with the Master, bertema Meneropong Masa Depan Makro Ekonomi Nasional dan Peran Strategis Wakaf dalam Pengentasan Kemiskinan. Diskusi tersebut menghadirkan pakar ekonomi Faisal Basri dengan dipandu praktisi komunikasi Zaim Uchrowi sebagai moderator. Pada kesempatan itu, Faisal menyambut baik apa yang dilakukan ACT melalui Global Wakaf.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement