REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku prihatin terkait kabar penggeledahan ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (18/3). Menurut Fadli jika hal tersebut terjadi di luar negeri, maka menteri yang bersangkutan langsung mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kalau di luar negeri menterinya sudah mundur ya, lebih bagus begitu," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).
Menurutnya adanya peristiwa tersebut telah menciptakan persepsi di tengah masyarakat bahwa telah ditemukan uang ratusan juta di ruangan kerja Menag. Menurutnya hal tersebut akan menjadi beban bagi pemerintah.
"Ya menurut saya kalau di luar negeri, itu sudah mengundurkan diri. Apalagi terkait dengan itu, saya kira itu akan memudahkan dalam proses," ujar politikus Partai Gerindra itu.
Sebelumnya KPK menggeledah ruangan Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin dan menyita sejumlah uang dalam mata uang rupiah dan dolar AS pada Senin (18/3). Lukman enggan menyebutkan terkait kepemilikan uang tersebut hingga KPK selesai melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan jual beli jabatan di Kemenag RI.
"Mohon maaf sekali saat ini saya belum bisa beri klarifikasi. Saya harus menahan diri untuk tak mengomentarinya demi menghormati institusi KPK,” ujar Lukman saat dihubungi Republika, Selasa (19/3).
Sementara itu Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi melakukan pembelaan terhadap rekan satu partainya bahwa uang tersebut murni honor milik Lukman. Informasi tersebut diperoleh PPP dari Lukman.
"Kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor. Honor sebagai menteri, menteri kunjungan ke mana kan ada honornya ada sebagai pembicara narasumber, itu kan ada honornya semua," kata Wakil Ketua Umum PPP, Arwani Thomafi di Kompleks DPR RI, Jakarta (19/3).