REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, hingga kini belum dipastikan kapan pemakaman 48 jenazah korban banjir bandang yang belum berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Papua. "Masih menunggu hasil koordinasi Pemda Jayapura dengan pihak terkait lainnya," kata Kombes Kamal kepada Antara di Jayapura, Selasa malam (19/3).
Puluhan jenazah yang masih berada di RS Bhayangkara tidak bisa diidentifikasi akibat sidik jari korban tidak terhubung dengan basis data kependudukan. Dia mengatakan, sidik jari tersebut tidak terhubung diduga korban belum melakukan perekaman KTP elektronik sehingga tidak terdata.
Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga berada di atas rumahnya ketika genangan air melanda permukiman mereka yang dilanda banjir bandang di Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).
Selain itu, belum ada keluarga yang bisa mengidentifikasi jenazah. “Sampai saat ini belum ada keluarga yang mengakui jenazah yang ada di RS Bhayangkara,” kata Kamal.
Ketika ditanya jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit, Kamal mengatakan saat ini tercatat 20 orang yang masih dirawat di berbagai rumah sakit, termasuk di RSUD Dok 2 Jayapura yang dievakuasi dari RS Bhayangkara. Sebagian besar korban sudah diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.
Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak berat termasuk 375 rumah warga rusak. Jumlah korban jiwa mencapai 89 orang.