Rabu 20 Mar 2019 00:16 WIB

Pemakaman 48 Korban Banjir Sentani Belum Jelas

Belum ada keluarga yang mengakui 48 jenazah tersebut.

Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang terendam banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang terendam banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, hingga kini belum dipastikan kapan pemakaman 48 jenazah korban banjir bandang yang belum berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Papua. "Masih menunggu hasil koordinasi Pemda Jayapura dengan pihak terkait lainnya," kata Kombes Kamal kepada Antara di Jayapura, Selasa malam (19/3).

Puluhan jenazah yang masih berada di RS Bhayangkara tidak bisa diidentifikasi akibat sidik jari korban tidak terhubung dengan basis data kependudukan. Dia mengatakan, sidik jari tersebut tidak terhubung diduga korban belum melakukan perekaman KTP elektronik sehingga tidak terdata.

Baca Juga

photo
Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga berada di atas rumahnya ketika genangan air melanda permukiman mereka yang dilanda banjir bandang di Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).

Selain itu, belum ada keluarga yang bisa mengidentifikasi jenazah. “Sampai saat ini belum ada keluarga yang mengakui jenazah yang ada di RS Bhayangkara,” kata Kamal.

Ketika ditanya jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit, Kamal mengatakan saat ini tercatat 20 orang yang masih dirawat di berbagai rumah sakit, termasuk di RSUD Dok 2 Jayapura yang dievakuasi dari RS Bhayangkara. Sebagian besar korban sudah diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.

Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak berat termasuk 375 rumah warga rusak. Jumlah korban jiwa mencapai 89 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement