Ahad 17 Mar 2019 23:21 WIB

Usai Infrastruktur, KH Ma'ruf: Pembangunan SDM Jadi Fokus

Pembangunan SDM merupakan bagian dari keberlanjutan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan fokus pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan jika terpilih adalah pada pembangunan sumber daya manusia. Hal itu, kata Ma'ruf, bagian dari keberlanjutan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang saat ini gencar dalam pembangunan infrastuktur.

"Kami juga akan melakukan pergeseran strategi nasional dari yang titik berat pada infrastuktur ke pembangunan SDM," ujar Ma'ruf dalam debat calon wakil presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3).

Menurutnya, fokus lima tahun ke depan Jokowi-Ma'ruf jika terpilih juga melanjutkan program-program yang telah diletakkan Pemerintahan Jokowi-JK di periode lima tahun ini. Namun, ia memastikan program berkelanjutan tersebut menitikberatkan pada penyempurnaan dari program-program.

"Apa yang dilakukan oleh Jokowi JK adalah merupakan peletakan dasar, adalah basic kapital, modal dasar dan apa yang dilakukan adalah memaksimalkan manfaat yang sudah ada, yang akan kami lakukan adalah membesarkan, menyempurnakan dan menambahkan, manfaat dan maslahat yang sudah ada," ujar Ma'ruf.

Debat cawapres merupakan debat ketiga Pilpres 2019 yang mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga ini hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.

Pertanyaan disusun oleh sembilan orang panelis. Di antaranya, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Pegiat Budaya yang merupakan mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Chairil Effendy MS, Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh Samsul Rizal, Rektor UIN Sunan Kalijaga KH Yudian Wahyudi.

Selain itu, ada juga, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Subhilhar, Budayawan Radhar Panca Dahana, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia David S Perdanakusuma dan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement