Ahad 17 Mar 2019 14:20 WIB

Pemkot Bandung Wacanakan Bangun Underpass di Alun-Alun

Underpass menjadi salah satu alternatif mengurai kemacetan di Alun-Alun Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Wisatawan memadati Alun-alun Bandung, Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Wisatawan memadati Alun-alun Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung serius mengatasi kemacetan yang menjadi salah satu persoalan utama di ibu kota Jawa Barat ini. Selain transportasi massal, proyek infrastruktur juga dirancang di berbagai titik.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan merencanakan sejumlah proyek infrastruktur untuk mengurai kemacetan di beberapa titik. Salah satunya titik yang dianggap butuh perhatian adalah di sekitar Alun-Alun Kota Bandung.

Baca Juga

Arif mengatakan untuk titik tersebut, ia mewacanakan dibangun underpass di bawah alun-alun. Underpass ini diharapkan dapat mengurai kemacetan dari arah Jalan Dewi Sartika.

"Untuk Jalan Dewi Sartika itu kita juga baru sampaikan ide intuk menanganinya agar tidak belok depan Pendopo atau Jalan Dalem Kaum dengan adanya underpass yang nyambung ke Jalan Banceuy," kata Arif saat dihubungi, Ahad (17/3).

Arif mengatakan, saat ini kondisi di sekitar Alun-Alun Kota Bandung cukup padat. Selain sebagai pusat kota, alun-alun menjadi salah satu obyek wisata favorit sehingga mengakibatkan lalu lintas padat.

Ia menilai underpass menjadi salah satu alternatif mengurai kemacetan di wilayah tersebut. Kendaraan yang ingin menuju Jalan Banceuy tidak perlu memutar ke Jalan Dalem Kaum dan Asia Afrika.

"Jadi underpass masuk ke parkir basement alun-alun kemudian nyambung langsung ke Banceuy," ujarnya.

Ia mengatakan wilayah tersebut merupakan kawasan bersejarah sehingga tidak mungkin dibuat jalan layang. Selain itu, ada masjid yang bisa terganggu jika dibangun dalam bentuk jalan layang. Dengan underpass, kendaraan yang ingin parkir di alun-alun pun bisa langsung masuk ke basement.

Meski demikian, kata dia, proyek ini masih dalam wacana. Ia akan mengkaji mengenai dampak dan manfaatnya proyek tersebut. Namun, ia menegaskan pembuatan underpass di alun-alun sangat memungkinkan dengan teknologi yang sudah ada saat ini.

"Dari segi desain kita belum, mau kita FS (feasibility study) kira-kira visible nggak nih. Membuat gangguan atau tidak. Setelah FS memungkinkan kita tuang ke DED (detail engineering design)," ujarnya.

Ia mengatakan, jika memungkinkan, rencananya underpass akan dimulai dari simpang Jalan Kepatihan. Nantinya jalan akan keluar di perapatan Jalan Banceuy dengan Jalan ABC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement