REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Koordinator Nasional Garda Matahari, M Azrul Tanjung mencanangkan gerakan jihad melawan fitnah dan ujaran kebencian yang bertendensi mengganggu kegembiraan berdemokrasi seluruh rakyat dalam pemilu April 2019. Hal ini disampaikan relawan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin ini dalam kegiatan Upgrading Koordinator Resimen Tingkat Kelurahan/Desa se Kota Serang, Banten, Rabu (13/3) .
Dosen UHAMKA Jakarta ini menegaskan pentingnya kader penggerak Garda Matahari untuk proaktif menanggkal masifnya peredaran hoaks dan ujaran kebencian baik langsung maupun tidak langsung ke masyarakat. “Harus ada upaya tegas dan langsung untuk membebaskan rakyat dari berita hoak dan ujaran kebencian yang sudah berbau fitnah," ujar Azrul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/3)
Potensi kader penggerak Garda Matahari setingkat kelurahan/desa di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten saat ini mencapai 7.775 personil dengan kurang lebih 199 ribuan personil resimen TPS. Jika 199 ribu resimen mengaktifkan stelsel pasukan cadangannya cukup 10 orang per-TPS, maka Garda Matahari akan memiliki pejuang anti hoaks, fitnah dan ujaran kebencian sekitar 1.997.000 personil di tiga provinsi tersebut.
"Untuk itu saya instruksikan seluruh kader penggerak Garda Matahari, khususnya di wilayah kerja DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk tidak segan-segan memburu pelaku hoaks, fitnah dan ujaran kebencian ini," ucap Azrul.
Kader Muhammadiyah ini mengatakan pencanangan gerakan jihad ini sebagai ikhtiar untuk menjaga kondusivitas pemilu yang aman, damai dan ceriah. Namun, menurut dia, hal ini harus dilakukan sesuai dengan protap gerakan Garda Matahari dan tidak main hakim sendiri.
“Menugaskan semua Koordinator Wilayah dan Zona untuk proaktif membangun kerjasama dan harmonisasi dengan seluruh elemen masyarakat. Serta menginisiasi bekerja sama dengan aparat sipil, militer dan kepolisian setempat," kata Azruk.
Dalam kegiatan tersebut, Dewan Pembina Garda Matahari, Jenderal (purn) Muchdi PR menjelaskan secara visioner berbagai program inti pemerintahan Jokowi-Amin 2019-2024 yang bertumpu pada pembangunan sumberdaya manuia. Selain itu, juga menyampaikan program akselerasi diberbagai sektor, khususnya pertanian, perikanan, perkebunan dan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
"Keseluruhan progam yang berkiblat kepada rakyat ini, insyaAllah bisa dijalankan. Karena, kedua calon kita ini adalah orang-orang yang berangkat dari keprihatinan dan lahir dari rakyat kecil," jelas Muchdi.