REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik LIPI, Syamsuddin Haris, mengatakan, hanya setengah dari partai politik (parpol) peserta pemilu yang akan lolos ke Senayan. Ia mengatakan hal itu setelah melihat hasil survei yang dilakukan oleh Konsep Indonesia.
"Hasil survei ini mengonfirmasi kembali bahwa setengah partai lainnya itu akan berpotensi tersingkir dari Senayan. Dengan kata lain, Pemilu 2019 itu akan menjadi kuburan masal bagi sebagian paropol kita," kata Syamsuddin di Jakarta, Rabu (13/3).
Pada survei, hanya ada empat parpol peserta pemilu yang dapat lolos ambang batas parlemen, yakni PDIP dengan elektabilitas 26 persen, Partai Gerindra 12,8 persen, Partai Golkar 9,3 persen, dan PKB 6,2 persen. Kemudian, ada partai dengan elektabilitas dengan angka depan tiga, yakni Demokrat, PAN, dan Nasdem.
Sisanya berada di bawah dua persen dan disebut membutuhkan perjuangan yang keras untuk mencapai minimal empat persen. "Ini mengonfirmasi hasil-hasil survei publik lainnya juga, yaitu hanya sekitar setengah dari parpol peserta pemilu yang akan lolos ke Senayan," tutur
Di samping itu, hasil survei yang dilakukan Konsep Indonesia menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dari pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selisih elektabiitas keduanya mencapai lebih dari 20 persen.
"Pada pertanyaan spontan jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, 55 persen responden langsung menyatakan akan memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara yang akan memilih Prabowo-Sandi sebanyak 33,2 persen, yang belum memutuskan 11,8 persen" ujar Direktur Konsep Indonesia, Veri Muhlis Arifuzzaman, Rabu (13/3).
Veri menyampaikan, ketika para responden diberikan kertas suara sebagai bentuk simulasi pencoblosan, pasangan Jokowi-Ma'ruf kembali unggul. Selisih elektabilitas dengan pemberian kertas suara bagi kedua pasangan calon itu mencapai 20,7 persen.
"Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen turun 0,2 persen dari top mind tadi. Prabowo-Sandi dipilih 34,1 persen dan undecided voters 11,1 persen. Ada gap selisih antara pasangan calon 01 dan 02 sebesar 20,7 persen," jelas Veri.
Survei itu dilakukan pada 17 hingga 24 Februari 2019 di 34 provinsi di Indonesia. Masyarakat yang berpartisipasi sebagai responden pada survei tersebut sebanyak 1.200 responden. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.