REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, memercayai hasil survei dari Google Trends. Ia mengatakan, dari hasil survei itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungguli pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan angka lebih dari 60 persen.
"Bisa di-searching itu open sources menyebutkan, pasangan Prabowo-Sandi menang 61 persen dan menurut saya lebih mampu mengelaborasi undecided voters," ungkap Ferry usai diskusi di Sekretariat Nasional BPN Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Fery menerangkan, masalah yang ada pada lembaga survei saat ini adalah kegagalan mereka mengelaborasi segmen pemilih yang belum memutuskan tersebut. Menurutnya, sebab dari kegagalan tersebut adalah metode yang digunakan mereka belum diperbaharui.
"Saya menyarankan supaya kalau lembaga survei mau lebih presisi, sebenarnya metode yang digunakan harus diperbaharui," jelas dia.
Ia mejelaskan, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya pada survei yang ada saat ini masih sangat besar, berkisar di angka 17-20 persen. Dengan angka itu, lembaga survei tak bisa menarik kesimpulan dengan pasti. Jikapun terlalu cepat, maka akan melahirkan sebuah pendapat yang rumit.
"Sementara di sisi lain kita mengakses google trends yang mereka lebih mampu menangkap gejala pemilih," ujar dia.
Menurutnya, ketika responden disurvei dan tidak mengaku memilih yang mana, kecenderungannya dapat terlihat dari bagaimana responden itu berinteraksi di media sosialnya. Google Trends, kata dia, lebih bisa melihat kecenderungan perilaku di media sosial itu.
"Makanya mereka menurut saya akan lebih presisi dan kami berpendapat itu salah satu ukuran bagi kami melihat, kecenderungan untuk hasil pemilu pilpres pasangan Prabowo-Sandi menang sekitar 60 persen," tutur dia.
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo